Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SARANG-SARANG RAYAP BERUSIA 2000 TAHUN

Gundukan yang dibangun rayap Macrotermes di Kongo.
Rayap bisa disebut sebagai teknisi yang canggih karena mampu membangun gundukan lebih dari 10 meter dan lebar 15 meter sebagai fondasi.

Gundukan ini dapat mengatur panas dan kondisi udara di dalam dan digunakan sebagai tempat berkembang biaknya serangga kecil.

Namun temuan baru mengungkapkan struktur gundukan ini begitu luar biasa.
Usia gundukan ini dapat disebut sebagai perkiraan minimum.

Di hutan Mimobo, Afrika Tengah, para ilmuwan menemukan gundukan rayap berusia lebih dari 2.200 tahun.

Gundukan ini tercatat sebagai gundukan rayap tertua yang pernah tercatat walaupun ada yang telah menjadi fosil.

Gundukan lain yang ditemukan berusia paling tidak 750 tahun dan memastikan bahwa gundukan kuno ini bukanlah anomali.

Temuan ini menunjukkan rayap menggunakan struktur yang sama selama berabad-abad.

Tempat rayap berkumpul

 
Sarang rayap seperti ini banyak tersebar di Kongo.
Gundukan seperti ini dibangun oleh spesies rayap Macrotermes falciger, di kawasan hutan Mimobo di Lububashi di Upper Katanga, Republik Demokratik Kongo.

Rayap menggunakan gundukan ini sekitar 800 sampai 500 tahun lalu, khususnya pada masa musim panas di kawasan itu.

“Ukuran besar sekali gundukan itu menunjukkan usia struktur ini melebihi satu ratu rayap, yang biasanya jarang melebihi 20 tahun,” tulis para ilmuwan di jurnal Palaeogeography, Palaeoclimatology, Palaeoecology.

Para peneliti yang dipimpin oleh Hans Erens dari Universitas Ghent di Belgia dan Universitas Lubumbashi di Republik Demokratik Kongo mengukur usia rayap dengan menggunakan teknik yang disebut Karbon 14.

Yang diteliti adalah rasio radioaktif isotop Karbon 14 di tanah yang digunakan rayap untuk membuat gundukan. Rasio isotop menunjukkan usia struktur.

Para peneliti mengambil sampel aksis vertikal di tiap gundukan.

Dari tempat gundukan yang diteliti, dua ternyata aktif dengan rayap berkumpul di bagian atas struktur.

'Masih aktif'

 
Sarang rayap seperti ini tahan terhadap cuaca dan api.
Dua tidak digunakan lagi oleh rayap dan dalam setiap kategori, para peneliti mengambil sampel dari struktur setinggi 3,5 meter dan gundukan sebesar lebih dari enam meter.

Pada gundukan besar yang tidak aktif lagi, usia tanah yang digunakan untuk membangun struktur, semakin ke bawah semakin tua antara 2.335 sampai 2.119 tahun lalu.

Gundukan yang lebih kecil menunjukkan profil serupa dengan fondasi berusia 796 sampai 684 tahun.

Sebelumnya pernah ada yang mengklaim terdapat gundukan rayap berusia 4.000 tahun di Afrika Selatan.

Sarang rayap yang masih aktif tampak lebih modern sementara yang lebih besar dibangun dengan usia tanah yang berusia antara 766 sampai 675 tahun.

Kondisi ini memastikan bahwa rayap tetap membangun sarang yang sama selama berabad-abad.

Gundukan yang berusia 2.200 tahun diperkirakan telah ditinggalkan rayap selama puluhan tahun.

Tetapi studi terakhir menunjukkan sarang ini masih aktif sampai antara 800-500 tahun lalu, selama musim panas di kawasan itu.

Erosi tanah

Masa aktif sarang sekitar 2.200 tahun lalu dan kemudian pada abad ke-12 dan 15 menunjukkan bahwa rayap menggunakan struktur yang sama selama berabad-abad.
 
Sejumlah spesies rayap dapat membangun sarang tinggi.
“Usia struktur ini perlu diartikan sebagai perkiraan minimum,” kata para peneliti dalam jurnal itu.

“Sebagian sarang justru jauh lebih tua dibandingkan dari perkiraan sebelumnya.”

Sejumlah pihak sempat mengklaim ada sarang rayap berusia 4.000 tahun di Afrika Selatan“ dan serangga pembuat struktur ini disebut sebagai pencipta struktur geologi yang disebut di negara itu sebagai Heuweltjies.

Namun, bukti terbaru menunjukkan kondisi ini diakibatkan erosi tanah.




Sumber: bbc.com