MISS KANADA DIHALANGI MENGIKUTI AJANG MISS WORLD DI CHINA
![]() |
Meski tidak mendapat surat undangan dari panitia Miss World di Cina, Anastasia Lin mencoba mengikuti ajang itu dengan pergi ke Cina melalui Hong Kong. |
Juara Miss World
Kanada mengaku dihalangi menaiki pesawat dari Hong Kong ke Kota Sanya di
Cina guna mengikuti putaran final Miss World yang diikuti puluhan
kontestan dari berbagai negara.
Anastasia Lin, juara Miss World
Kanada, mengatakan dirinya memang tidak mengantungi undangan untuk
menghadiri acara tersebut. Tanpa surat itu Lin tidak dapat mengajukan
permohonan visa. Lalu karena acara pembukaan berlangsung pada Senin
(23/11), ia bisa kehilangan kesempatan. Sejumlah kontestan lainnya sudah
menerima surat mereka pada akhir Oktober.
Namun, dia berupaya ke Sanya melalui Hong Kong seperti layaknya wisatawan Kanada yang mengajukan visa on arrival. "Pada titik ini saya tidak ingin menyerah," kata Lin.
Bagaimanapun, upaya itu juga kandas lantaran aparat menghalanginya untuk bisa menumpang pesawat dari Hong Kong ke Cina.
Kami berupaya menghubungi pihak panitia acara Miss World mengenai Anastasia Lin, namun tidak direspons.
Pelanggaran HAM
Aktris
kelahiran Cina berusia 25 tahun ini menduga bahwa dirinya ditolak untuk
bersaing dalam kompetisi Miss World tahun ini karena ia berpidato soal
pelanggaran hak asasi manusia di Cina.
Sejak memenangkan mahkota
Miss Kanada pada bulan Mei, dia memusatkan perhatiannya membela Falun
Gong, sebuah kelompok spiritual yang dianggap sebagai aliran sesat oleh
pemerintah Cina.
![]() |
Sebagai juara Miss World Kanada, Anastasia Lin berpidato soal pelanggaran HAM di Cina, khususnya soal Falun Gong. |
Minatnya dalam hak asasi manusia dimulai ketika ia
mendengar cerita dari warga Cina lainnya yang mengatakan mereka menjadi
sasaran pemerintah.
Ia tampil dalam sejumlah film tentang
kekerasan terhadap para anggota Falun Gong dan berpidato tentang
kelompok itu kepada komite Kongres AS pada bulan Juli lalu.
Lin
mengatakan bahwa ia telah membicarakan hal ini dengan mantan
kontestan-kontestan Miss World Cina yang setuju dengan sikapnya pada
kebijakan HAM Cina, namun mereka tidak ingin berbicara tentang hal itu
karena takut mempertaruhkan kemampuan mereka sendiri dalam mendapatkan
visa.
"Saya tidak berbicara tanpa ketakutan, karena saya telah melihat dampaknya," kata Lin.
Diancam
Ketakutan perempuan yang pindah dari Cina ke Kanada pada 2003 itu bukan tanpa alasan.
Usai
memenangkan kompetisi Miss World Kanada awal tahun ini, ayah Lin
dihubungi oleh pasukan keamanan China. Mereka mengancam bahwa akan ada
konsekuensi jika Lin terus berbicara. Lin khawatir karena ayahnya masih
tinggal di Cina.
Undang-undang Cina mengizinkan penangkapan orang yang dicurigai mendukung gerakan keagamaan yang tidak disahkan oleh negara.
"Ayah
saya benar-benar takut. Ia benar-benar tidak berani berbicara dengan
saya karena ia khawatir teleponnya disadap. Ia tak lagi mengungkapkan
pendapatnya."
Namun, Lin bertekad menggunakan posisinya di ajang
Miss World untuk menyoroti masalah ini dan membela hak rakyat Cina dalam
kebebasan berbicara.
"Saya sendiri dan bahkan tidak punya keluarga di
sekitar saya, sehingga sangat sulit. Miss World adalah sebuah organisasi
internasional, dan jika organisasi seperti ini tidak berbicara melawan
intimidasi terhadap para kontestannya sendiri maka hal ini akan
berlanjut.
Cina tahu bahwa hal ini berjalan dan mereka akan
menggunakannya lagi sampai ada seseorang yang memperjuangkan. "
Terlepas
dari apakah Lin berhak untuk berkompetisi dalam ajang kecantikan itu,
ia mengatakan bahwa dirinya akan menggunakan posisinya untuk berbicara
tentang hak asasi manusia.
"Jika saya bisa pergi ke Cina, saya
ingin orang-orang melihat saya. Mereka sudah mengetahui tentang saya dan
cerita saya melalui media. Saya ingin mereka tahu, saya melakukannya
dengan hati nurani, dan bahwa mereka dapat melakukannya juga. "
Kami mencoba menghubungi Miss World Kanada dan Konsulat Cina di Toronto dan Ottawa untuk komentar tapi tidak ada tanggapan.
Sumber: bbc.com