BUNGKUS OBAT TERLARANG BERSERAKAN DI TEMPAT WISATA PATUNG JELAWAT

Ilustrasi peredaran dan penyalahgunaan obat-obatan. (Freedigitalphotos/ Grant Cochrane)
Kepala
Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan Mentaya Kabupaten Kotawaringin
Timur, Iptu Mahmud, tampak kaget ketika menemukan banyak bungkus obat
terlarang bertebaran di objek wisata Patung Jelawat.
"Saya prihatin ternyata banyak ditemukan bungkus bekas zenith
(carnophene). Ini menunjukkan masih ada sebagian masyarakat kita yang
tidak sadar. Mereka mengonsumsi obat terlarang, padahal itu merusak
kesehatan dan masa depan," kata Mahmud di Sampit, Minggu (13/9).
Bungkus-bungkus zenith itu ditemukan saat Polsek Kawasan Pelabuhan
Mentaya bersama puluhan anggota Komunikas Anak Muda Pecinta Lingkungan
bergotong royong membersihkan objek wisata patung ikan jelawan yang
merupakan ikon Kota Sampit.
Sejumlah peserta tampak kaget ketika menemukan banyak bungkus obat
terlarang jenis zenith di sejumlah sudut. Tidak terkecuali Mahmud dan
sejumlah anggotanya juga menemukan bungkus-bungkus bekas obat yang sama
di beberapa lokasi.
Temuan banyaknya bungkus bekas zenith ini menunjukkan masih banyak
orang yang menggunakan obat terlarang tersebut. Fakta ini juga seolah
menjadi tantangan bagi kepolisian agar bekerja lebih keras lagi untuk
membongkar peredaran dan penyalahgunaan narkoba.
Sepanjang 2015 ini, sudah beberapa kali Polres Kotawaringin Timur
menangkap pengedar narkoba dengan barang bukti puluhan ribu butir
zenith. Namun, keberhasilan itu tentu tidak lantas terhadap narkoba
melemah karena para pelaku dipastikan akan terus berusaha mengelabui
petugas agar bisnis haram mereka tetap berjalan.
"Kami akan meningkatkan patroli, khususnya di lokasi wisata Patung
Jelawat ini. Kalau ada yang tertangkap, tentu akan diproses sesuai
aturan," ujar Mahmud.
Selain menemukan banyak bungkus obat terlarang, juga terlihat
pemandangan yang kurang mengenakkan. Sejumlah sudut objek wisata dengan
konsep mirip merlion atau patung singa di Singapura itu, kini mulai
ditemukan coretan di sejumlah sudut oleh orang yang tidak bertanggung
jawab.
Sumber: beritasatu.com