Biarkan Rasa Sakit Anda Mendekatkan Anda kepada Tuhan
Bacaan Hari ini:
2
Korintus 1:8-10 “Sebab kami mau, saudara-saudara, supaya kamu tahu akan
penderitaan yang kami alami di Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan
atas kami adalah begitu besar dan begitu berat, sehingga kami telah
putus asa juga akan hidup kami. Bahkan kami merasa, seolah-olah kami
telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal itu terjadi, supaya kami jangan
menaruh kepercayaan pada diri kami sendiri, tetapi hanya kepada Allah
yang membangkitkan orang-orang mati. Dari kematian yang begitu ngeri Ia
telah dan akan menyelamatkan kami: kepada-Nya kami menaruh pengharapan
kami, bahwa Ia akan menyelamatkan kami lagi.
Ketika sesuatu yang menyakitkan terjadi pada Anda, Anda punya pilihan: Mendekat kepada Tuhan, atau lari menjauh dari Tuhan.
Jika
saat ini Anda sedang menjauh dari Tuhan, apa yang Anda tuju? Siapa yang
lebih bisa membantu Anda di dalam kesakitan Anda, selain Tuhan?
Bertahun-tahun
semenjak meninggalnya putra kami, Matthew, saya telah memilih untuk
mendekat kepada Tuhan lagi dan lagi. Bahkan, pada tahun-tahun itu saya
menghabiskan lebih banyak waktu bersama Tuhan dibanding dengan
tahun-tahun sebelumnya dalam hidup saya. Mengapa? Rasa sakit punya
caranya untuk mendekatkan diri Anda kepada Tuhan.
Lantas
bagaimana caranya mendekatkan diri kepada Tuhan saat sedang mengalami
kepedihan atau luka? Hal pertama yang harus Anda lakukan ialah memberi
tahu Dia apa yang sedang yang Anda rasakan. Reaksi ini sama seperti
ketika Anda melihat bencana seperti angin topan atau gempa bumi. Anda
berseru, “Ya Tuhan!”
Kendatipun Anda berseru, “Ya Tuhan, saya
tidak suka ini. Saya marah. Saya kesal,” itu masih tetap mendekatkan
diri Anda pada Tuhan di dalam doa.” Doa ini disebut sebagai doa ratapan.
Anda
perlu belajar bagaimana menyembah Tuhan dalam semua fase kesedihan.
Dengan kata lain, gunakanlah doa untuk mengungkapkan keterkejutan, untuk
melepaskan kesedihan, dan untuk bergumul dengan emosi Anda. Serahkanlah
hidup Anda kepada Tuhan ketika Anda tidak tahu ke mana harus berpaling.
Janganlah menyembunyikan perasaan tertentu. Beri tahu Tuhan apa yang
tengah Anda rasakan dan mendekat kepada-Nya.
Lakukanlah apa yang
Paulus lakukan dalam 2 Korintus 1:8-10: “Sebab kami mau,
saudara-saudara, supaya kamu tahu akan penderitaan yang kami alami di
Asia Kecil. Beban yang ditanggungkan atas kami adalah begitu besar dan
begitu berat, sehingga kami telah putus asa juga akan hidup kami. Bahkan
kami merasa, seolah-olah kami telah dijatuhi hukuman mati. Tetapi hal
itu terjadi, supaya kami jangan menaruh kepercayaan pada diri kami
sendiri, tetapi hanya kepada Allah yang membangkitkan orang-orang mati.
Dari kematian yang begitu ngeri Ia telah dan akan menyelamatkan kami:
kepada-Nya kami menaruh pengharapan kami, bahwa Ia akan menyelamatkan
kami lagi.”
Saya telah melihat begitu banyak orang yang diubahkan
melalui proses belajar beribadah, percaya, dan mendekatkan diri kepada
Allah ketika mereka sedang kesakitan. Mereka telah belajar bahwa Allah
tidak pernah lebih dekat meski dibanding dengan ketika Anda belum
membaca firman Tuhan?
Jangan sia-siakan rasa sakit Anda. Biarkan
hal itu membuat Anda berpaling kepada Tuhan, menghabiskan lebih banyak
waktu bersama Dia dan firman-Nya, dan diingatkan akan janji-janji-Nya
kepada Anda.
- Apa atau siapakah yang paling sering Anda tuju saat Anda mengalami sesuatu yang
- Bagaimana firman Tuhan membantu Anda untuk mengatasi rasa sakit Anda?
- Bagaimana Tuhan dapat mengubah rasa sakit Anda untuk mendatangkan kebaikan dalam
Mintalah kepada Tuhan dengan menggunakan rasa sakit Anda untuk mendatangkan kebaikan dalam hidup Anda.
Posting Komentar untuk "Biarkan Rasa Sakit Anda Mendekatkan Anda kepada Tuhan"