Penginjil Legendaris AS Meninggal Dunia di Indonesia
![]() |
John Hartman (kanan) saat melakukan pelayanan Kebaktian Kebangunan Rohani di Sulawesi Utara. (Foto: gostudionasional.org) |
CIKARANG, Penginjil asal Amerika Serikat (AS) yang sudah lama melakukan pelayanan di Indonesia, Rev. John Hartman meninggal dunia, hari Selasa (21/3).
Penginjil yang juga pendiri pelayanan media televisi Kristen pertama
di Indonesia, Gospel Overseas Studio atau GO Studio itu, sebelum menjadi
penginjil memulai pelayanannya di Placerville, California, AS, sejak
tahun 1976.
Selain aktif dalam pelayanan di televisi, dengan mendirikan beberapa
stasiun televisi lokal, dia juga aktif mengadakan berbagai kebaktian
kebangunan rohani (KKR), baik dalam gereja maupun lapangan-lapangan di
seluruh Indonesia, Amerika Serikat, dan negara-negara lain.
GO Studio merupakan sebuah pelayanan yang dibangun bukan oleh
kekuatan manusia, melainkan dimulai dengan visi dari Tuhan. Kesetiaan
Hartman pada visi yang Tuhan berikan membuat GO Studio tetap dapat
melayani Tuhan.
Sebelum berkecimpung dalam penginjilan, Hartman bekerja sebagai
detektif di LBPD (Long Beach Police Department, California), serta
menjadi pengawal dari penyanyi-penyanyi terkenal masa itu, antara lain
Elvis Presley dan Michael Landon.
Dalam pekerjaannya sebagai detektif, banyak hal berbahaya yang dia
alami. Latar belakang inilah yang membuat dia menjadi seorang pribadi
yang keras. Tetapi setelah Tuhan menjamah hatinya, dan menyembuhkan dia
dari kanker paru-paru, dia berubah menjadi seorang pribadi yang baru dan
menyerahkan sepenuh hidupnya untuk melayani Tuhan.
Setelah menyelesaikan pendidikan di Rhema Bible College, dia mulai
melayani ke berbagai daerah di Amerika Serikat. Namun, sebelum Tuhan
mengirimnya ke Indonesia, Tuhan terlebih dahulu mempersiapkan Rev.
Hartman di training-ground di daerah permukiman/reservasi masyarakat
Indian (Indian Reservation) di Amerika.
Setelah delapan tahun menerima dan menunggu penggenapan visi untuk
memulai pelayanan media di Indonesia, Hartman bertemu dengan pendiri
Sinode Gereja Bethel Indonesia, Pdt HL Senduk.
Pdt Senduk kemudian mengundang Rev Hartman untuk datang dan melayani
di Indonesia. Akhirnya, pada tahun 1991, Hartman dan istrinya mulai
melayani di Indonesia.
Sumber: satuharapan.com