KNKT SELIDIKI TABRAKAN PESAWAT DI BANDARA HALIM PERDANAKUSUMA
![]() |
| Pesawat Transnusa jenis ATR usai tabrakan di Bandara Halim Perdanakusuma, |
Komite Nasional
Keselamatan Transportasi (KNKT) tengah menyelidiki penyebab tabrakan
pesawat Batik Air dengan pesawat Transnusa di landasan pacu Bandara
Halim Perdanakusuma, pada Senin (04/04) malam.
Ketua KNKT
Soerjanto Tjahjono mengaku pihaknya telah mengambil empat kotak hitam
dari masing-masing pesawat agar data penerbangan dan rekaman suara di
kokpit pesawat dapat ditinjau.
KNKT, menurut Soerjanto, juga telah
mengambil data-data di tower bandara sekaligus melihat pandangan dari
tower ke arah landasan pacu.
Lebih lanjut, KNKT akan melakukan
serangkaian wawancara dengan petugas lalu lintas udara dan petugas
penanganan pesawat di darat pada Selasa (05/04).
“Dari wawancara
itu bisa diketahui kapan terakhir mereka mendapat pelatihan, materi
pelatihannya apa saja, cara kerja mereka bagaimana, apakah istirahat
mereka cukup,” kata Soerjanto kepada wartawan BBC Indonesia, Jerome
Wirawan.
Setelah itu, KNKT bakal pula mewawancarai pilot kedua pesawat.
Karena harus melalui beragam prosedur, Soerjanto
menegaskan bahwa mperlu waktu lebih dari sebulan untuk mengetahui
penyebab tabrakan dan saat ini terlalu dini untuk menyimpulkannya.
Pesawat
Batik Air jenis Boeing 737-800 yang mengangkut 49 penumpang bertabrakan
dengan pesawat Transnusa jenis ATR di landasan pacu Bandara Halim
Perdanakusuma, pada Senin (04/04) malam.
Kala itu, pesawat Batik
Air dengan rute Halim Perdanakusuma-Ujung Pandang akan lepas landas,
namun pada saat bersamaan pesawat Transnusa berada di landasan pacu dan
sedang ditarik menuju hanggar.
Akibat tabrakan itu, ujung sayap
kiri pesawat Batik Air patah, sedangkan pesawat Transnusa mengalami
patah pada bagian ekor horizontal dan ujung sayap kiri.
Insiden
itu tidak menimbulkan korban jiwa. Bandara Halim Perdanakusuma sempat
ditutup selama beberapa jam, namun kembali beroperasi pada Selasa
(05/04) dini hari WIB.
Sumber :bbcindonesia.com



