MENGONTROL PIKIRAN
Bacaan Hari Ini:
Filipi 4:8 Jadi akhirnya, saudara-saudara, semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji, pikirkanlah semuanya itu.
Kita menentukan apa yang masuk ke dalam mulut kita. Makanan tidak lompat masuk ke dalam mulut kita begitu saja. Kitalah yang memutuskan apakah akan makan ini atau makan itu. Kita mengambilnya, menggigitnya, mengunyahnya, dan kemudian menelannya. Jika berat badan kita bertambah naik, itu karena kita memasukkan makanan-makanan yang tidak baik ke dalam mulut kita.
Ini sama dengan kita, kitalah yang menentukan apa yang masuk ke dalam pikiran kita. Kita dapat memperbolehkan pikiran-pikiran tertentu masuk, dan mengusir keluar pikiran-pikiran yang lainnya. Ini penting sebab godaan pertama yang datang kepada Hawa adalah agar ia memiliki pemikiran yang salah tentang Allah.
Kita membaca dalam Kejadian 3:1, "Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh TUHAN Allah. Ular itu berkata kepada perempuan itu: "Tentulah Allah berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?"
Perhatikan, Iblis tidak berkata pada Hawa, "Hai. aku Iblis, musuh Allah. Kau mungkin pernah dengar tentangku." Tidak, ia lebih cerdik dari itu, ia bergerak dengan halus tanpa kita sadari, bagaikan ular.
Waktu kecil, saya senang mengoleksi ular. Saya punya berbagai ikan dan burung tropis, tapi saya punya ular juga. Yang berbeda dengan ular ialah mereka selalu kabur dari kandang mereka. Mereka bisa menyelinap keluar dari ruang terkecil sekali pun. Oleh sebab itu, Anda harus benar-benar waspada dengan ular.
Seperti itulah Iblis. Itulah mengapa kita perlu mengontrol apa yang masuk ke dalam pikiran kita. Di situlah kita bermimpi. Di situlah kita merenung. Di situlah kita berpikir masak-masak. Kita bisa kembali ke masa lalu melalui memori kita, dan menggapai masa depan melalui imajinasi kita.
Latihlah pikiran Anda untuk berpikir dengan benar dan Alkitabiah,
bukan
dengan emosi. Isi pikiran Anda dengan Firman Tuhan.
(Diterjemahkan dari
Daily Devotional by Greg Laurie)
Gambar : google.com
Gambar : google.com