HARGA LOGAM MULIA MULAI NAIK
![]() |
JAKARTA. Posisi logam mulia sebagai aset aman atau safe haven
diuntungkan di tengah tingginya ketidakpastian di pasar global. Alhasil,
sejak awal tahun, harga logam mulia seperti emas, perak dan platinum
terus menguat.
Pamor logam mulia belum habis dan diprediksi akan
terus berpendar sepanjang tahun ini. Berikut ini review harga komoditas
logam mulia sejak awal tahun:
Emas
Tahun
ini, investor memburu emas. Harga si kuning terus mendaki. Mengutip
Bloomberg Kamis (3/3) pukul 17.30 WIB, harga emas kontrak pengiriman
April 2016 di Commodity Exchange senilai US$ 1.242,90 per ons troi.
Harga
tersebut tumbuh 17,16% dibandingkan dengan posisi akhir tahun 2015.
"Daya tarik emas tinggi terutama setelah para pelaku pasar terus
menambah kepemilikan emas," kata Faisyal, Research and Analyst PT Monex
Investindo Futures.
Tercatat aset emas di Exchange Traded
Products naik selama 14 hari beruntun. Hingga Selasa (1/3), aset di ETP
naik 10,8 metrik ton menjadi 1.712, 8 metrik ton. Ini menjadi sinyal
kenaikan permintaan emas di pasar global.
Minat pelaku pasar
terhadap logam mulia meningkat karena mengantisipasi sejumlah kebijakan
bank sentral di Maret 2016. Pasar menunggu keputusan European Central
Bank (ECB) dan Bank of Japan (BoJ) terkait pelonggaran stimulus lanjutan
serta rencana kenaikan suku bunga The Federal Reserve (The Fed) atau
bank sentral AS.
Performa indeks USD yang tak prima, turut
mendukung harga emas. Ini menyusul sajian data ekonomi AS yang tidak
mengkilap dan menimbulkan pesimisme terhadap kenaikan suku bunga The Fed
tahun ini. Padahal, selama ini yang menahan kenaikan harga emas
terutama adalah keperkasaan USD.
Karena itu, Faisyal menduga
hingga akhir semester I-2016, kans penguatan harga masih terjaga. "Di
akhir kuartal satu bisa di kisaran
US$ 1.250-US$ 1.260 per ons troi dan semester satu di US$
1.300 per ons troi," tebaknya.
Penguatan harga akan terus berlanjut
jika The Fed benar menahan suku bunga di bulan ini, serta ekonomi global
yang belum pulih dalam waktu dekat.
Perak
Perak
sebagai salah satu turunan emas bergerak positif. Mengutip Bloomberg,
Kamis (3/3), harga perak kontrak pengiriman Mei 2016 di Commodity
Exchange senilai US$ 14,96 per ons troi. Sejak akhir tahun lalu, harga
perak menguat 8,13%.
Andri Hardianto, Analis PT Asia Tradepoint
Futures, mengatakan, kenaikan harga perak mengikuti berkilaunya harga
emas global. Pasalnya, kedua komoditas ini memiliki fungsi yang sama
yakni sebagai safe haven. "Permintaan safe haven meningkat seiring
meningkatnya keraguan pelaku pasar terhadap kestabilan pasar keuangan
saat ini," paparnya.
Di samping itu, ada beberapa faktor lain
yang menopang harga perak. Di antaranya adalah bank sentral berupaya
untuk menyimpan perak sebagai cadangan devisa meski tidak sebesar emas.
Tak heran jika perak terus mendaki, hingga mencatat level tertinggi di
US$ 15,81 per ons troi pada 11 Februari lalu.
Kondisi tersebut
berbeda saat perak berada di level terendah, yakni US$ 13,77 pada 14
Januari 2016. "Di awal tahun tekanan harga perak masih cukup besar,"
kata Andri.
Selanjutnya Andri menduga, sentimen positif saat ini
bisa berlanjut hingga kuartal II tahun ini sehingga perak berpeluang
menguat. Namun, kebijakan The Fed juga patut diperhatikan. Demikian juga
dengan data - data manufaktur baik dari Amerika Serikat
maupun China.
Sebab, selain sebagai safe haven, perak juga digunakan sebagai logam
industri.
Permintaan logam industri terutama dari China biasanya
cenderung meningkat pada bulan Maret-April. Namun selanjutnya akan
tergantung pada perkembangan ekonomi Negeri Panda.
"Paling tidak
hingga akhir tahun bertahan di kisaran US$ 12,00-US$ 13,00 per ons troi
karena ada kans The Fed menaikkan suku bunga di akhir tahun paling tidak
sekali," jelas Andri.
Platinum
Harga
platinum juga menguat, meski tak sehebat emas dan perak. Mengutip
Bloomberg, Kamis (3/3) harga platinum kontrak pengiriman April 2016 di
New York Mercantile Exchange senilai US$ 936,20 per ons troi atau tumbuh
5,06% sejak awal 2016.
Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka,
angkat bicara soal harga platinum. "Manufaktur lesu, tapi sebagai salah
satu safe haven turunan emas, platinum ikut terpapar sentimen positif,"
jelas Ibrahim.
Secara fundamental, para produsen platinum juga
giat memangkas produksi. Ini memunculkan spekulasi bahwa defisit
pasokan platinum di pasar global.
Apalagi, genjotan ekonomi dan
stimulus Jepang, Eropa dan China memunculkan harapan, aktivitas industri
akan segera pulih. Jika itu terjadi permintaan platinum ikut meningkat
dan menyokong harga.
Sebagai informasi, terjadi defisit platinum
global sebesar 700.000 ons troi di tahun 2015. "Ganjalan harga hanya
akan datang jika USD menguat tersokong data ekonomi positif. Tapi selama
suku bunga di tahan, platinum bisa terbang," analisa Ibrahim.
Prediksinya, harga platinum akhir semester I-2016 bakal bergerak di sekitar US$ 1.050 per ons troi.
Sumber: kontan.co.id