Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PENGHARAPAN YANG PENUH SUKACITA

 
Bacaan Hari ini :
Yakobus 5:7 Karena itu, saudara-saudara, bersabarlah sampai kepada kedatangan Tuhan! Sesungguhnya petani menantikan hasil yang berharga dari tanahnya dan ia sabar sampai telah turun hujan musim gugur dan hujan musim semi.

Hujan yang datangnya awal di Israel biasanya turun di akhir Oktober atau di awal November. Para petani tak sabar menunggunya karena itulah waktu bagi mereka untuk menggemburkan tanah yang sudah keras terpanggang matahari sehingga siap untuk dibajak. 
 
Hujan terakhir biasanya turun di akhir April atau Mei. Turunnya hujan amat penting untuk memasakkan tanaman. Jika petani terlalu terburu-buru, memanen sebelum waktunya, maka ia akan mematikan tanaman tersebut. Dia harus menunggu.
Seperti dikatakan dalam bacaan kita hari ini, Yakobus tahu bahwa kesabaran juga merupakan faktor penting dalam menunggu kedatangan Tuhan. Tidak ada tanaman yang tumbuh hanya semalam. Seperti petani, kita perlu bersabar dan mengerti bahwa pertumbuhan spiritual dalam hidup kita juga memerlukan waktu. 
 
Namun kata bersabar di sini bukan berarti hanya pasrah tak berbuat apa pun, melainkan menantikan Allah dengan penuh harap. Ini bukan penantian yang santai atau masa bodoh. 
 
Sebaliknya, ini pengharapan yang penuh sukacita, sebuah kesiapan.
Beberapa orang percaya tidak hidup dengan cara ini. Mereka hanya dengan pasif menunggu waktu mereka. Tetapi Alkitab mengatakan bahwa kita harus dengan aktif mempersiapkan diri selama menantikan kedatangan Kristus: "Hal ini harus kamu lakukan, karena kamu mengetahui keadaan waktu sekarang, yaitu bahwa saatnya telah tiba bagi kamu untuk bangun dari tidur. 
 
Sebab sekarang keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya. Hari sudah jauh malam, telah hampir siang. 
 
Sebab itu marilah kita menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang! (Roma 13:11-12).
Oleh sebab itu, mari kita pastikan jika kita tengah menjalani hidup ini dengan sikap yang kudus - dengan optimisme penuh harap dan sukacita - selama dengan sabar menantikan kedatangan Allah.

Bersabar bukan berarti pasrah tidak berbuat apapun, 
melainkan menantikan Allah dengan penuh harap 
dan Anda akan mengalami sukacita 
 
 
 
(Diterjemahkan dari Daily Devotional by Greg Laurie).
Gambar: Google