Nenek Berusia 90 Tahun Ini Jadi Penjual Mie Paling Tua di Singapura
![]() |
| Foto: Istimewa |
Jakarta - Sudah berjualan sejak tahun 1957. Leong Yuet
Meng masih meracik mie wanton setiap harinya untuk para pelanggan
setianya. Kini usianya menginjak 90 tahun.
Di Singapura ada salah satu kedai mie legendaris, yaitu Nam Seng Noodle House. Lokasinya di Far East Square. Tempat makan ini masuk ke dalam salah satu kedai makanan yang paling tua di sana. Hebatnya selama lebih dari 62 tahun, Leong terus menjalankan usaha makanannya ini dengan telaten.
Di Singapura ada salah satu kedai mie legendaris, yaitu Nam Seng Noodle House. Lokasinya di Far East Square. Tempat makan ini masuk ke dalam salah satu kedai makanan yang paling tua di sana. Hebatnya selama lebih dari 62 tahun, Leong terus menjalankan usaha makanannya ini dengan telaten.
Foto: Istimewa |
Meski
kini ia sudah tidak mampu untuk banyak bergerak hingga berjalan.
Tetapisemangatnya untuk terus melestarikan kedai mie miliknya ini patut
diacungi jempol.
Warga Singapura memang dekat dengan budaya makan kaki lima, atau hawker center. Sehingga tak heran, kedai milik Leong ini selalu dipenuhi oleh pelanggan setia yang rela mengantre untuk mencicipi racikan mie wantonnya. Dikabarkan AsiaOne (07/03), setiap paginya Leong bagun setiap jam 4, berhitung tentang penghasilannya, lalu berdoa.
Setelah itu ia akan diantarkan oleh sang putra untuk berbelanja di pasar tradisional. Meski usianya sudah tidak muda lagi, tapi Leong selalu memastikan bahwa bahan-bahan makanan yang digunakannya memiliki kualitas tebaik.
Warga Singapura memang dekat dengan budaya makan kaki lima, atau hawker center. Sehingga tak heran, kedai milik Leong ini selalu dipenuhi oleh pelanggan setia yang rela mengantre untuk mencicipi racikan mie wantonnya. Dikabarkan AsiaOne (07/03), setiap paginya Leong bagun setiap jam 4, berhitung tentang penghasilannya, lalu berdoa.
Setelah itu ia akan diantarkan oleh sang putra untuk berbelanja di pasar tradisional. Meski usianya sudah tidak muda lagi, tapi Leong selalu memastikan bahwa bahan-bahan makanan yang digunakannya memiliki kualitas tebaik.
Foto: Istimewa |
Dari
jam 8 pagi hingga 5 sore, Leong akan sibuk meracik mie dengan potongan
daging char siu. Serta menyajikan kuah kaldu panas yang digemari banyak
orang.
"Saya mencoba untuk melakukan hal ini selama yang saya bisa, tetapi saya sudah semakin tua. Saya takut nantinya semua ini akan menghilang, karena tidak ada satu pun dari anak saya yang ingin melanjutkan usaha ini," tutur Leong.
"Saya mencoba untuk melakukan hal ini selama yang saya bisa, tetapi saya sudah semakin tua. Saya takut nantinya semua ini akan menghilang, karena tidak ada satu pun dari anak saya yang ingin melanjutkan usaha ini," tutur Leong.
Foto: Istimewa |
Di
Singapura sendiri ada lebih dari 110 pusat makanan kaki lima, atau
hawker centre yang kebanyakan dijalankan oleh orang-orang tua.
Sayangnya, banyak penjual makanan legendaris ini yang terancam tutup.
Karena tidak ada keluarga mereka yang mau meneruskan usaha makanan
tersebut.
Padahal tahun lalu, pemerintah Singapura mengumumkan akan menominasikan 'hawker center', sebagai warisan budaya di Unesco. Sehingga diharapkan pemerintah Singapura, memberikan perhatian yang serius tentang hal ini.
Padahal tahun lalu, pemerintah Singapura mengumumkan akan menominasikan 'hawker center', sebagai warisan budaya di Unesco. Sehingga diharapkan pemerintah Singapura, memberikan perhatian yang serius tentang hal ini.
Sumber : detik.com


Foto: Istimewa
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa