MASALAH ADALAH BAGIAN DARI PROSES (2)
Baca: Mazmur 38:1-23
"TUHAN, janganlah menghukum aku dalam geram-Mu, dan janganlah menghajar aku dalam kepanasan murka-Mu;" Mazmur 38:2
Perjalanan hidup kekristenan adalah sebuah perjalanan yang tidak mudah, tidak selalu melewati jalan yang rata, tapi penuh dengan tantangan, seperti perjalanan bangsa Israel sebelum mencapai Tanah Perjanjian: harus menaklukkan musuh-musuh. "Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit; suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun." (Ulangan 11:11-12).
"TUHAN, janganlah menghukum aku dalam geram-Mu, dan janganlah menghajar aku dalam kepanasan murka-Mu;" Mazmur 38:2
Perjalanan hidup kekristenan adalah sebuah perjalanan yang tidak mudah, tidak selalu melewati jalan yang rata, tapi penuh dengan tantangan, seperti perjalanan bangsa Israel sebelum mencapai Tanah Perjanjian: harus menaklukkan musuh-musuh. "Tetapi negeri, ke mana kamu pergi untuk mendudukinya, ialah negeri yang bergunung-gunung dan berlembah-lembah, yang mendapat air sebanyak hujan yang turun dari langit; suatu negeri yang dipelihara oleh TUHAN, Allahmu: mata TUHAN, Allahmu, tetap mengawasinya dari awal sampai akhir tahun." (Ulangan 11:11-12).
Kalimat 'bergunung-gunung dan berlembah-lembah'
adalah gambaran bahwa perjalanan yang harus kita tempuh adalah
perjalanan yang penuh liku-liku, masalah bisa datang secara tiba-tiba
tapi yang menyertai kita (Tuhan) jauh lebih besar dari semua masalah
yang ada, dan Ia tidak akan melepaskan pandangan-Nya, tetapi mengawasi
kita dari awal sampai akhir!
Apa tujuan Tuhan memproses kita? "Apabila bejana, yang sedang dibuatnya dari tanah liat di tangannya itu,
rusak, maka tukang periuk itu mengerjakannya kembali menjadi bejana lain
menurut apa yang baik pada pemandangannya." (Yeremia 18:4). Tuhan perlu proses kita supaya kita memiliki kualitas hidup yang lebih baik lagi.
Semakin
kita memiliki kehidupan yang berkualitas, semakin kita menjadi perabot
untuk maksud yang mulia (baca 2 Timotius 2:21).
Tuhan menggunakan masalah untuk mengembangkan karakter kita, menjadikan
masalah sebagai latihan rohani yang bertujuan untuk menguatkan iman
kita. Jangan jadikan masalah sebagai beban yang justru akan membuat kita semakin stress, tapi anggaplah sebagai kesempatan untuk lebih mendekat kepada Tuhan, mencari wajah-Nya lebih sungguh dan bergantung penuh kepada-Nya.
Berdasarkan pengalaman, penyembahan yang mendalam dan doa yang
tulus dan murni biasanya terjadi ketika seseorang berada dalam masalah
yang berat. "Apabila orang-orang benar itu berseru-seru, maka TUHAN
mendengar, dan melepaskan mereka dari segala kesesakannya. TUHAN itu
dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan
orang-orang yang remuk jiwanya." (Mazmur 34:18-19). (Bersambung)
Sumber : airhidupblog.blogspot.co.id
Gambar : google.com


