Djarot Targetkan Pembangunan Stadion Jakarta Dimulai 2017
![]() |
Stadion Gelora Bung Karno, Senayan. |
Jakarta, Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful
Hidayat menargetkan pembangunan stadion sepak bola di Jakarta sudah bisa
berjalan pada 2017. Saat ini, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tengah
berusaha menyelesaikan persoalan hukum terkait sebidang tanah yang
terletak di lokasi pembangunan stadion.
"Jadi stadion itu sebetulnya sudah ada tahun 2015, sudah pernah dibahas. Desainnya bagus sekali. Tapi karena ada proses hukum maka kami tidak bisa. Kami tunggu sampai proses hukumnya selesai. Kami berharap mudah-mudahan tahun 2017 kalau ini selesai, lalu kami mulai bangun," kata Djarot saat berkunjung ke Gedung Aldevco, Jakarta Selatan, Kamis (6/12).
Stadion untuk warga Jakarta rencananya akan dibangun di Taman BMW, Jakarta Utara. Nantinya, kata Djarot, stadion itu akan berfungsi untuk meng-cover atau membantu Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan.
"Jadi stadion itu sebetulnya sudah ada tahun 2015, sudah pernah dibahas. Desainnya bagus sekali. Tapi karena ada proses hukum maka kami tidak bisa. Kami tunggu sampai proses hukumnya selesai. Kami berharap mudah-mudahan tahun 2017 kalau ini selesai, lalu kami mulai bangun," kata Djarot saat berkunjung ke Gedung Aldevco, Jakarta Selatan, Kamis (6/12).
Stadion untuk warga Jakarta rencananya akan dibangun di Taman BMW, Jakarta Utara. Nantinya, kata Djarot, stadion itu akan berfungsi untuk meng-cover atau membantu Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan.
Djarot enggan menyebutkan jumlah dana yang dialokasikan untuk membangun
stadion di Taman BMW. Yang pasti, dia menyatakan stadion di Taman BMW
itu tak hanya diperuntukkan bagi cabang sepak bola, melainkan juga bagi
cabang olahraga lain.
Selain stadion di Taman BMW, Djarot juga mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun stadion lain yang rencananya terletak di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
"Kami alokasikan dana yang cukup besar. Kalau kita bangun sekaligus yang bagus, kita tidak bisa setengah-setengah bangun. Total sekalian, bagus sekalian," katanya.
Salah satu dari stadion itu akan digunakan sebagai markas tim ibu kota, Persija Jakarta. "Kalau untuk yang Persija itu rumputnya kita pakai rumput sintetis saja. Supaya bisa digunakan terus-menerus," ujarnya.
Djarot juga menyoroti persoalan prestasi tim ibu kota. Menurutnya, pembangunan infrastruktur harus berbanding lurus dengan peningkatan prestasi.
Ia mengaku tak puas dengan prestasi tim ibu kota saat ini. Oleh karena itu, Djarot berjanji jika kembali terpilih memimpin Jakarta akan memberikan fokus untuk pengembangan pemain-pemain muda.
Waktu itu saya bilang bagaimana sepak bola kita bisa maju kalau klub-klub enggak memiliki sekolah sepak bola (SSB). Kami lebih suka membina bibit-bibit muda sejak SMA. Dari bawah betul, supaya klub kita tidak instan ambil pemain dari luar," kata Djarot.
"Jadi begitu. Kalau saya pilih prestasinya. Stadionnya internasional, prestasinya kampung, ya ngapain," Djarot menuturkan.
Selain stadion di Taman BMW, Djarot juga mengatakan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membangun stadion lain yang rencananya terletak di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat.
"Kami alokasikan dana yang cukup besar. Kalau kita bangun sekaligus yang bagus, kita tidak bisa setengah-setengah bangun. Total sekalian, bagus sekalian," katanya.
Salah satu dari stadion itu akan digunakan sebagai markas tim ibu kota, Persija Jakarta. "Kalau untuk yang Persija itu rumputnya kita pakai rumput sintetis saja. Supaya bisa digunakan terus-menerus," ujarnya.
Djarot juga menyoroti persoalan prestasi tim ibu kota. Menurutnya, pembangunan infrastruktur harus berbanding lurus dengan peningkatan prestasi.
Ia mengaku tak puas dengan prestasi tim ibu kota saat ini. Oleh karena itu, Djarot berjanji jika kembali terpilih memimpin Jakarta akan memberikan fokus untuk pengembangan pemain-pemain muda.
Waktu itu saya bilang bagaimana sepak bola kita bisa maju kalau klub-klub enggak memiliki sekolah sepak bola (SSB). Kami lebih suka membina bibit-bibit muda sejak SMA. Dari bawah betul, supaya klub kita tidak instan ambil pemain dari luar," kata Djarot.
"Jadi begitu. Kalau saya pilih prestasinya. Stadionnya internasional, prestasinya kampung, ya ngapain," Djarot menuturkan.
Sumber: cnnindonesia.com
Gambar: Google