Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

SANTOSO TEWAS, POSISI SEBUT MASIH ADA PERGANTIAN PIMPINAN

Foto Terbaru 21 Sisa DPO Teroris Kelompok Santoso Poso Kamis (14/7/2016)
JAKARTA,  Polisi masih bersiaga penuh pasca tewasnya teroris yang diduga kuat adalah Abu Wardah alias Santoso dalam baku tembak di Poso.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, Santoso masih memiliki orang kepercayaan yang kemungkinan akan menggantikan posisinya.

"Second layer-nya ada, Ali Kalora. Mereka sendiri yang pilih (lapisan pimpinan)," ujar Boy di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (19/7/2016).

Sementara itu, di bawah Santoso juga muncul nama Basri yang posisinya sama kuat dengan Santoso. Namun, Basri disebut-sebut ikut tewas dalam baku tembak bersama Santoso.

"Di antara mereka tumbuh saling kepercayaan berlandaskan kemampuan, semangat, dan oemahaman dalam perjuangan," kata Boy.
Selain itu, kedekatan mereka lantaran kesamaan nasib sebagai orang-orang yang terjebak dalam konflik Poso.

Boy mengatakan, mereka kemudian dibina oleh Abu Sayyaf dan mengakar di Poso.

"Mereka coba membangun kekuatan di Aceh tahun 2010, tapi gagal karena tidak dapat dukungan. Lalu balik lagi ke habitat (Poso)," kata Boy.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, dengan tewasnya Santoso, bisa dipastikan situasi di wilayah Sulawesi Tengah relatif aman.

Tinggal satu orang lagi yang diprediksi bisa memegang peranan penting terhadap gerakan radikal yang ada di sana, yakni Ali Kalora.

Menurut dia, Ali Kalora saat ini memang masih memegang beberapa senjata rakitan dan pabrikan. Namun, ia meyakini Ali tak memiliki kemampuan, kompetensi, dan kepemimpinan layaknya Santoso.

Selain itu, Basri yang merupakan orang kepercayaan Santoso juga masih berkeliaran. Sebelumnya, Kapolri menyebut Basri tewas bersama orang yang diduga Santoso.
Namun, hal itu diklarifikasi. Kapolri kemudian menyebut bahwa yang tewas bersama orang yang diduga Santoso adalah Muchtar. Sedangkan Basri berhasil melarikan diri.

Santoso diduga tewas saat baku tembak dengan Satgas Operasi Tinombala di pegunungan Tambarana, Palu, Senin (18/7/2016).

Saat ini pihak kepolisian masih mengidentifikasi identitas kedua jenazah yang memiliki ciri-ciri mirip Santoso.

Identifikasi awal sudah dilakukan dengan meminta polisi serta masyarakat yang mengenali Santoso untuk mengecek jenazah keduanya.

Sementara tiga orang lainnya yang berada di lokasi baku tembak melarikan diri. Diketahui, tiga orang itu terdiri dari dua perempuan dan seorang laki-laki. Di lokasi ditemukan sepucuk senjata jenis M16.




Sumber: kompas.com