TUNTUTAN FPI TANGKAP AHOK, KPK 'MASIH CARI BUKTI'
![]() |
| Para pengunjuk rasa menuduh Ahok terlibat korupsi dalam tiga kasus. |
Komisi Pemberatasan
Korupsi (KPK) menyatakan masih mencari bukti terkait tuntutan sejumlah
organisasi massa termasuk Front Pembela Islam (FPI) agar KPK menangkap
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama karena diduga telah
melakukan korupsi.
Dalam pertemuan dengan wakil ketua KPK Saut
Aritonang, FPI menuduh Gubernur DKI Jakarta yang biasa dipanggil Ahok
itu tersangkut tiga kasus yang merugikan negara termasuk tiga blok
apartemen, Trans Jakarta, dan pengadaan tanah untuk Rumah Sakit Sumber
Waras.
"Untuk kasus Sumber Waras masih penyelidikan dan masih
berupaya untuk menemukan bukti-bukti kasus ini," kata juru bicara KPK,
Yuyuk Andriati Iskak, yang mendampingi Saut dalam pertemuan itu.
Para pengunjuk rasa selain melakukan protes di gedung KPK juga berunjuk rasa di gedung DPRD.
Ketua FPI Rizieq Shihab dalam protes itu mengatakan, "Intinya, tangkap Ahok karena korupsi."
'Hanya dokumen pernyataan sikap saja kok'
Sementara
itu Ketua Gerakan Masyarakat Jakarta, Fahrrozi Ishaq, menyebutkan,
"Dengan barang bukti baru yang kami bawa ini, Ahok jelas bersalah. Dan
ia berjanji akan membawa lebih banyak massa bila KPK tidak mengindahkan
permintaan ini."
Fahrurrozi berjanji datang lagi membawa massa lebih
banyak jika pimpinan lembaga antikorupsi tidak mengindahkan permintaan
mereka. "Jangan salahkan siapa-siapa kalau terjadi apa-apa," ujarnya.
Namun juru bicara KPK Yuyuk mengatakan yang dibawa
kelompok itu, "Hanya dokumen pernyataan sikap saja kok. Sebelumnya
mereka sudah pernah lakukan pengaduan tentang kasus yang sama dan itu
sudah diproses di KPK."
Unjuk rasa menuntut agar KPK menangkap Ahok ini banyak menuai komentar di media sosial.
Iman
melalui Facebook antara lain menulis, "Bingung kok mau memaksa padahal
sudah jelas ada lembaga berwenang hukum yang tidak akan pernah bisa
diintervensi oleh suatu kelompok."
Masih melalui Facebook Wiwik
Suyadi menyatakan, "Silahkan kalau mau demo .. demi apa pun alasannya
asalkan jangan bawa nama dan atribut keagamaan ... mosok situ yg panas,
nama Tuhan yang disandera,"
Melalui Twitter, H M Slamet Haryono
menulis, "KPK itu profesional, nggak bisa didesak-desak untuk menangkap
Ahok. FPInya yang harus ditangkap."
Sumber: bbc.com




