PEMIMPIN GEREJA PASKITAN SUDAH INGATKAN AKAN ADA SERANGAN
![]() |
| Seorang kerabat sedang memberi penghiburan kepada salah seorang korban bom bunuh diri di Lahore, Minggu 27 Maret 2016 (Foto: theguardian.com) |
LAHORE, Beberapa hari
sebelum serangan bom mematikan di Lahore, Pakistan, pemimpin gereja di
negara itu telah mengingatkan tentang kemungkinan adanya serangan
teroris ekstremis pada hari-hari di sekitar Paskah.
Laporan terakhir, menurut nbc.com, setidaknya 72 korban tewas dan 320
luka-luka akibat bom bunuh diri di sebuah taman di Lahore, yang
ditujukan menyasar umat Kristen yang merayakan Paskah di sana. Sebuah
kelompok sempalan Taliban mengaku bertanggung jawab atas ledakan yang
dilakukan pada hari Minggu (27/3) malam.
Release International
dalam situsnya mengatakan, seorang pemimpin gereja di Pakistan telah
berkata kepada mereka, dan disiarkan pada 22 Maret, bahwa "Situasi masih
tegang dan kami prihatin untuk ibadah Paskah kami. Sekali lagi situasi
sangat mengkhawatirkan bagi semua kepemimpinan Kristen di Pakistan dan
para pemimpin Muslim yang berbicara membela orang Kristen. Mereka siaga
tinggi."
Pemimpin gereja itu menambahkan: "Kemarahan ekstremis mendidih
terhadap komunitas Kristen di seluruh negeri. Mohon doakan masalah yang
sangat serius ini."
Hal senada diberitakan oleh christiantimes.com. Menurut
media ini, pemerintah dan kalangan Kristen di berbagai belahan dunia
diminta waspada terutama mendekati Paskah, saat serangan teror lebih
lanjut diperkirakan muncul.
Di Pakistan secara khusus, ketegangan telah berkembang sejak
pelaksanaan hukuman mati terhadap Mumtaz Qadri pada 29 Februari atas
pembunuhan gubernur Salman Taseer pada tahun 2011.
Taseer adalah gubernur yang berkampanye untuk pengampunan bagi
seorang wanita Kristen, yang dituduh melakukan penghinaan agama dan
terancam hukuman mati.
Qadri menembak Taseer dan oleh berbagai media dilaporkan mendapat
citra sebagai pahlawan, bahkan disebut oleh menteri urusan agama sebagai
martir. Ribuan pendukungnya dilaporkan memprotes hukuman gantung, dan
pemakamannya dihadiri oleh sekitar 100.000 pendukung.
Pada hari-hari menjelang Paskah sejumlah ledakan bom terjadi. Di
Belgia, serangan teror terjadi ppada hari Selasa (22/3), di mana dua bom
meledak di bandara Brussels dan satu di stasiun metro.
Sementara itu, penerjemah Alkitab tewas di Timur Tengah, dan di
Bangladesh, kelompok ekstremis ISIS mengaku bertanggung jawab atas
pembunuhan seorang mualaf Kristen berusia 68 tahun.
Kenya, menurut Citizen Digital, telah meningkatkan keamanan, untuk menghindari serangan teror di bandara, tempat hiburan dan tempat-tempat lainnya.
Sumber: satuharapan.com


