Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

7 FAKTA MENARIK TENTANG FASE TIDUR DALAM YANG TAK DIKETAHUI AWAM

Jakarta, Mimpi terjadi saat tidur memasuki fase terdalam atau dalam istilah medis disebut sebagai fase rapid eye movement (REM). Namun fase ini nyatanya tidak banyak diketahui orang.

Normalnya, seseorang yang melakukan kegiatan tidur baru akan memasuki fase REM sedikitnya 1-1,5 jam setelah ia berbaring. Tetapi antara satu orang dengan lainnya tidak akan mengalami fase yang sama. Ada yang bisa langsung masuk fase REM, ada juga yang tidak.

Lalu apa saja yang terjadi selama fase REM berlangsung? Berikut gambarannya, seperti dikutip dari Huffington Post, Selasa (23/2/2016).


1. Mata melihat 'sesuatu'
Dalam sebuah studi yang dipublikasikan dalam jurnal Nature Communications terungkap, saat memasuki fase REM, kedua mata masih bergerak-gerak lalu seolah-olah menghasilkan visualisasi yang berbeda dari apa yang dilihat ketika mata terbuka. Hal inilah yang kemudian diasumsikan sebagai mimpi.

2. Lumpuh
Para peneliti menemukan otot-otot tubuh seseorang akan lumpuh selama terjadinya fase REM alias tidak bisa bergerak sama sekali. Ini karena terdapat dua sistem kimia otak yang bekerjasama untuk membuat seseorang 'lumpuh' selama fase ini berlangsung.

3. Alkohol dan obat-obatan mengganggu fase REM
Konon minum alkohol akan membuat seseorang tertidur dengan cepat dan lelap. Akan tetapi sebuah studi di tahun 2013 mengungkap alkohol justru mengganggu fase REM, apalagi jika alkoholnya dikonsumsi dalam jumlah besar.

Itulah mengapa seseorang akan merasa lemas setelah minum-minuman keras, meskipun ia menghabiskan waktu yang panjang untuk tidur. Efek serupa juga diperlihatkan oleh mereka yang mengonsumsi obat antidepresan dan stimulan.

4. Penting untuk perkembangan otak
Sebuah studi mengungkap, pada anak-anak, fase REM sangat dibutuhkan karena dalam fase ini otak mengubah pengalaman yang didapat anak di siang hari menjadi memori jangka panjang. Otomatis bila anak tidak mendapat durasi tidur yang memadai, maka proses ini akan terganggu.

5. Mendorong pemikiran kreatif
Ingin bisa menghasilkan sesuatu yang berbau kreatif? Cobalah tidur saja. Sebuah studi yang dilakukan University of California di tahun 2009 menemukan, fase REM dalam tidur dapoat meningkatkan proses kreatif seseorang dengan merangsang jaringan otak sehingga ide-ide yang sepertinya tidak berkaitan menjadi berkaitan.

6. 'Mimpi bisa menjadi nyata'
Menariknya, ada sebuah gangguan tidur langka di mana yang bersangkutan akan memperagakan mimpi yang sedang dialaminya saat tertidur. Namun keadaan ini bisa berubah menjadi bahaya bilamana mimpi yang dialaminya memaksanya untuk melakukan sesuatu yang ekstrem, seperti melompot, terjatuh, berteriak, menendang dan meninju.

7. Kurang tidur lelap memicu penyakit
Kehilangan fase ini setiap kali tidur dari waktu ke waktu dapat berdampak pada munculnya penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson. Sebab ketika seseorang kurang tidur (tidak sampai ke fase REM) mengakibatkan penumpukan protein racun di dalam otak, lalu menyerang bagian otak yang bertugas menyimpan memori dan memicu Alzheimer.



Sumber : detik.com