PERFECTION, PERFECTED AND HOLINESS

PERFECTION, PERFECTED AND HOLINESS –
Kesempurnaan, Disempurnakan dan Kekudusan
“Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita
menuruti perintah-perintah-Nya. Barangsiapa berkata: Aku mengenal Dia,
tetapi ia tidak menuruti perintah-Nya, ia adalah seorang pendusta dan di
dalamnya tidak ada kebenaran. Tetapi barangsiapa menuruti firman-Nya,
di dalam orang itu sungguh sudah sempurna kasih Allah; dengan itulah
kita ketahui, bahwa kita ada di dalam Dia. Barangsiapa mengatakan, bahwa
ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup.”
(1 Yoh 2:3-6)
Sebagai anak Tuhan kita sering diperhadapkan dengan berbagai
tantangan didalam dunia ini. Dimulai dari tawaran hidup untuk ingin
cepat kaya dengan cara tidak benar, tawaran posisi jabatan strategis
dalam pekerjaan dengan jalan pintas, juga tawaran kekuasaan dengan
menghalalkan segala cara. Semua yang dunia coba tawarkan kepada
anak-anak Tuhan bersifat menjauhkan diri kita dari perintah-perintah
Tuhan.
Bukan hanya tantangan seperti itu yang dialami tetapi juga
berbagai permasalahan, pergumulan, penderitaan, sakit penyakit yang akan
membuat kekristenan kita diuji, apakah kita tetap hidup menuruti Firman
Tuhan atau justru kita berbalik dan mengikuti arus dunia ini.
Satu hal
yang pasti Firman Tuhan menegaskan kepada kita bahwa kita wajib hidup
sama seperti Kristus telah hidup. Artinya hidup kita sedang menuju
kepada kesempurnaan seperti Kristus.

Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.—Matius 5:48
Firman TUHAN kepada Iblis: “Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku
Ayub? Sebab tiada seorang pun di bumi seperti dia, yang demikian saleh
dan jujur [perfect and upright man], yang takut akan Allah dan menjauhi
kejahatan. Ia tetap tekun dalam kesalehannya, meskipun engkau telah
membujuk Aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan.” Ayub 2:3

Kesempurnaan [PERFECTION] dan kekudusan [Purity HOLINESS] itu sangat
diperlukan dan mungkin bagi kita. Selama kita hidup dalam manusia lama,
kita tidak dapat dipimpin oleh Tuhan atau Raja kita. Kalau kita
menghendaki Yesus sebagai Tuhan dan Raja kita, kita harus mematikan
manusia lama kita dengan bertobat, hidup kita mengarah kepada kekudusan.
Kita harus mendengar suara-Nya dan menaati perintah-Nya agar kita menerima kasih karunia-Nya yang merubah dan menguduskan kita.
Pada waktu Allah berkata bahwa Ayub adalah seorang yang Kristus
adalah Pribadi yang selalu menyucikan dan menyempurnakan agar kita dapat
bersekutu dengan Dia, dan ini semua tersedia bagi semua orang yang mau
datang kepada Dia untuk diubahkan.
Setelah ada Hukum Taurat dan sebelum Kristus datang ke dunia, orang
yang dikasihi Allah hanyalah orang-orang yang hidupnya sesuai dengan
Hukum Taurat, mereka yang acuh tak acuh kepada Hukum Taurat tidak
dianggap oleh Allah.
Setelah pengorbanan Yesus di kayu salib, hanya
dengan percaya kepada nama-Nya, dengan merendahkan hati karena kita
orang yang sudah berdosa, kita dapat menghampiri Allah dan menerima
kasih karunia-Nya yang merubah kita menjadi kudus di dalam hati dan
kesadaran kita, apa pun beban dosa di masa lalu kita.
Manusia tidak dapat melihat kesempurnaan pada sesamanya, manusia
tidak dapat juga melihat kesempurnaan pada Kristus – mereka
membunuh-Nya, para ahli Taurat dari Israel –pakar-pakar agama– mengejek
Yesus waktu Dia menyempurnakan wanita pelacur dan pemungut cukai.
Teman-teman Ayub tidak dapat melihat kesempurnaan Ayub, mereka mengejek
dia. Tetapi Allah menyebut Ayub sempurna.
Kita dapat melihat
kesempurnaan dari tindakan seseorang, perkataannya, buah-buah
kehidupannya: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kebaikan,
kelemahlembutan dan penguasaan dirinya.
Seorang manusia yang sempurna
masih saja melihat kelemahan-kelemahannya sendiri, tetapi seperti Tuhan
Yesus berkata kepada Paulus ketika dia mengeluh tentang kelemahannya:
“Cukuplah kasih karunia-Ku bagimu, sebab justru dalam kelemahanlah
kuasa-Ku menjadi sempurna.”—2 Korintus 12:9

“Tetapi hendaklah kamu menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama
seperti Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab ada tertulis:
Kuduslah kamu, sebab Aku kudus.” – 1 Petrus 1:15-16
“Supaya kita, terlepas dari tangan musuh, dapat beribadah kepada-Nya
tanpa takut, dalam kekudusan dan kebenaran di hadapan-Nya seumur hidup
kita.” —Lukas 1: 74-75
Tanpa kuasa Allah, perubahan yang merubah kita menjadi kudus dan
sempurna itu, tidak mungkin. Tetapi inilah yang Yesus berikan, kasih
karunia Allah yang dapat merubah kita itu tersedia bagi semua orang yang
percaya nama-Nya, lalu datang kepada-Nya, mendengar suara-Nya, taat –
Firman dan Terang-Nya ada di dalam kita, menunggu kita untuk diajar dan
diubahkan hidup kita dengan senantiasa bertobat dan hidup kudus.
Yesus
ingin merubah kita seperti diri-Nya sendiri, sempurna !
Berdiam dirilah, duduk di kaki Tuhan dan dengarkan suara-Nya, —
seperti Maria – taat kepada perintah-Nya, saudara akan disempurnakan dan
dikuduskan-Nya.
Sempurnakan Kehidupan saya
Sempurnakan Keluarga saya
Sempurnakan Kesehatan saya
Sempurnakan Hubungan saya denganMu ya Tuhan
Sempurnakan Kepekaan atas isi hatiMu ya Tuhan
Sempurnakan Persiapanku untuk menjadi MempelaiMu
Sempurnakan Kedamaian atas Bangsa dan Negaraku
Sempurnakan…. (lanjutkan dengan hal yang ingin kita doakan dan perkatakan)
PERFECTION ME IN CHRIST THE LORD…
PERFECTION ME IN YOUR WISDOM
PERFECTION ME IN YOUR ANNOINTING
PERFECTION ME IN YOUR HOLY SPIRIT
Sumber: berjaga-jaga.wordpress.com