Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

GEREJA ADVENT GANDARIA DIBOBOL, 1 ORANG TEWAS

Jendela Gereja Masehi Advent Gandaria, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan yang diduga dibobol sebagai jalan masuk orang yang tak dikenal, Senin (31/8/2015).

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah orang tak dikenal membobol Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh Jemaat Kebayoran Jalan Gandaria I, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dan menewaskan seorang kuli bangunan Asep Ginanjar (45) pada Senin (31/8/2015) dini hari. Motif pembobolan gereja itu masih diselidiki.

Menurut salah seorang petugas pengelola Gereja Advent yang enggan disebutkan namanya, tidak ada barang berharga yang disimpan di gereja.

Benda yang dinilai memiliki nilai yakni monitor dan sound system yang berada di lantai dua. "Enggak ada barang berharga. Benda paling mahal cuma monitor dan sound system di lantai dua yang digunakan untuk ibadat," kata dia di lokasi kejadian, Senin siang.

Sedangkan, pada tempat kejadian perkara tewasnya Asep yang merupakan ruang serba guna tidak tersimpan benda-benda berharga. Di sana hanya ada meja dan kursi.

Sementara itu, menurut petugas pengelola gereja lainnya, Sabar (78), gereja yang sudah berdiri sekitar 30 tahun itu terdiri dari tiga lantai. 

Lantai satu biasanya digunakan untuk kegitaan Sekolah Minggu dan pertemuan-pertemuan pengelola gereja. Lantai dua merupakan aula untuk jemaat beribadah.

Sedangkan lantai tiga merupakan tempat bermain anak-anak, ruang laktasi, dan sebagainya. "Enggak pernah menyimpan barang berharga apa-apa di dalam gereja," tutur Sabar.

Diketahui sebelumnya, Gereja Masehi Advent Gandaria dibobol orang yang tidak dikenal pada Senin dini hari sekitar pukul 03.30 WIB.

Pelaku yang diduga dua orang masuk ke gereja tersebut dengan cara membobol kunci gembok gereja. Kemudian, pelaku juga mencongkel kunci jendela dan masuk dengan memanjatnya.

Asep yang sedang tidur di lantai satu pun terbangun dan memergoki para pelaku. Asep kemudian diduga berkelahi dengan pelaku yang membawa senjata tajam. Ia pun menderita luka tusuk di beberapa bagian di tubuhnya.

Asep tewas dan dibawa ke RS Fatmawati untuk diotopsi. Berdasarkan penelusuran polisi di tempat kejadian perkara, tidak ada barang yang hilang setelah pembobolan tersebut. Kecuali satu ponsel bermerek Advan berwarna hitam milik Asep. 
 
 
 
Sumber: kompas.com