Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Alasan Anggota Dewan Dijatah Handphone Seharga Rp 17 Juta

Rencana pembelian smartphone seharga Rp 17 juta untuk setiap anggota dan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Dearah Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, menuai pro-kontra. Anggota dan pimpinan Dewan bahkan berbeda sikap. “Itu alat komunikasi yang sangat bermanfaat membantu kelancaran tugas kami,” kata Ketua DPRD Bone Andi Akbar Yahya, Minggu, 3 April 2016.

Menurut Akbar, pegadaan smartphone itu wajar. Sebelum diputuskan disetujui pembeliannya telah melalui tahapan pembahasan yang panjang dengan berbagai pertimbangan. Konsultasi dengan pihak tertentu juga dilakukan agar tidak dinilai salah. “Itu untuk kepentingan dinas, bisa disebut salah jika digunakan untuk kepentingan pribadi,” ujarnya kepada Tempo, kemari. Namun dia tidak bisa menjamin smartphone itu tidak disalahgunakan.

Namun tidak semua anggota DPRD Bone yang menyepakatinya. Politisi Partai Gerindra dan Partai NasDem berada pada kelompok yang kontra. Mereka menilai harga Rp 17 juta per unit untuk setiap anggota DPRD sangat tidak wajar dan tidak masuk akal.

Wakil Ketua DPRD Bone Syamsidar Ishak dari Fraksi Gerindra  mengatakan Dewan Pimpinan Pusat dan Dewan Pimpinan Wilayah Sulawesi Selatan memerintah Fraksi Gerindra menggelar rapat. "Fraksi Gerindra sepakat menolak, karena harganya terlalu mahal,” ucapnya.

Syamsidar mengatakan, uang sebanyak itu akan lebih bermanfaat digunakan untuk kebutuhan lain yang lebih dibutuhkan oleh rakyat.

Ketua Partai Nasdem Bone Sultani mengatakan setelah mengkonsultasikannya dengan Ketua DPD Partai NasDem Surya Paloh, legislator Fraksi NasDem DPRD Bone diminta menolaknya karena bertentangan dengan prinsip dasar yang dianut Partai NasDem. “Tidak layak wakil rakyat hidup bermewah-mewah selagi rakyat masih banyak yang susah,” tuturnya.

Sultani mengingatkan, angka pengangguran di Kabupaten Bone masih tinggi. Rakyat masih sulit mendapatkan kesempatan pendidikan serta pelayanan kesehatan. Harga pupuk juga masih tinggi yang sulit dijangkau oleh petani. Itu sebabnya dalam acara Rapat koordinasi Kkusus Partai NasDem beberapa waktu lalu, Surya Paloh tegas mengatakan agar menjatuhkan sanksi tegas kepada legislator NasDem yang ketahuan menerima smartphone mahal itu. “Tendang dia dari DPRD,” kata Sultani mengutip pernyataan Surya Paloh.

Sebelumnya Sekretaris Dewan Andi Ruslan membenarkan rencana pembellian smartphone untuk 45 anggota dan pimpinan DPRD Bone. Dana pembeliannya lebih dari Rp 800 juta sudah dibahas dan disetujui dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2016. Alat komunikasi canggih itu juga diberikan kepada lima orang kepala bagian di Sekretariat Dewan.

Kepala Bagian Peralatan DPRD Bone, Basir, mengatakan pengadaan alat telekomunikasi itu diserahkan proses tendernya kepada Unit Layanan Pelelangan Pemerintah Kabupaten Bone. Dia mengaku belum mengetahui spesifikasi telepon genggam itu, karena tidak ikut campur dalam pengadaannya. "Kapan dibeli, saya juga tidak tahu. Mungkin awal April,” ucapnya.




Sumber: tempo.co