FED RATE NAIK, BEBAN BUNGA USD TETAP AMAN

INFO BISNIS - Efisiensi terhadap pengeluaran/beban
merupakan salah satu tujuan utama setiap perusahaan. Hal ini karena
penghematan tersebut akan secara langsung berpengaruh pada
margin/keuntungan yang diraih oleh perusahaan.
Salah satu komponen pengeluaran bagi perusahaan (khususnya yang
memiliki pinjaman) adalah beban pembayaran bunga. Beban bunga tersebut
dapat berasal dari pinjaman dengan bunga tetap maupun bunga mengambang.
Perusahaan yang menerima pinjaman dengan suku bunga mengambang akan
mengalami kenaikan beban bunga yang harus dibayarkan jika suku bunga
acuan/reference rate yang digunakan (misalnya London Interbank
Offer Rate - LIBOR atau Jakarta Interbank Offer Rate - JIBOR) mengalami
kenaikan.
Sebaliknya, perusahaan yang menerima pinjaman dengan suku
bunga tetap tidak akan menikmati penurunan beban bunga seiring dengan
penurunan suku bunga acuan.
Sebagai ilustrasi, suatu perusahaan menerima pinjaman dalam mata uang
USD dengan suku bunga mengambang LIBOR 3 bulan + 2% untuk jangka waktu 5
tahun. Sebagai indikasi saat ini, LIBOR 3 bulan adalah 0,64% sehingga
beban bunga perusahaan adalah sekitar 2,64%. Mempertimbangkan kondisi
pasar, perusahaan memiliki view bahwa Bank Sentral Amerika Serikat masih akan menaikkan Fed Rate.
Atas view
tersebut, perusahaan memiliki kekhawatiran bahwa di masa yang akan
datang akan terjadi kenaikan beban bunga jika terjadi kenaikan Fed Rate yang berimbas pada kenaikan suku bunga LIBOR 3 bulan.
Dalam kasus ini Bank Mandiri memiliki sebuah produk yang dapat menjadi solusi atas permasalahan tersebut yaitu “Interest Rate Swap”
atau “IRS”. IRS adalah kontrak pertukaran antara dua pihak untuk
melakukan dua pembayaran suku bunga yang memiliki karakteristik berbeda.
Perbedaan karakteristik tersebut antara lain sifat bunga (tetap dan
mengambang).
Untuk mengakomodir view perubahan suku bunga di masa depan,
perusahaan melakukan transaksi IRS dengan mekanisme sebagai berikut:
perusahaan akan mempertukarkan cashflow pembayaran bunga mengambang dengan cashflow
pembayaran bunga tetap.
Pada setiap jadwal pembayaran bunga mengambang
oleh perusahaan kepada investornya, Bank Mandiri akan mengcover
pembayaran bunga mengambang tersebut.
Sebagai gantinya, perusahaan akan
membayar cashflow bunga tetap kepada Bank Mandiri. Namun, dikarenakan kedua cashflow
ditransaksikan dengan mata uang yang sama, untuk menyederhanakan
biasanya kedua pihak sepakat untuk mempertukarkan selisihnya saja (netting).
Sebagai contoh, apabila nominal bunga mengambang yang harus dibayarkan
Bank Mandiri lebih tinggi dibandingkan nominal bunga tetap yang harus
dibayarkan perusahaan, maka Bank Mandiri membayar selisih nominal
tersebut kepada perusahaan, begitu pula sebaliknya.
Dengan melakukan transaksi IRS dengan Bank Mandiri, perusahaan telah
mengubah kewajiban pembayaran bunga mengambang menjadi kewajiban
pembayaran bunga tetap dengan denominasi mata uang yang sama. Dengan
demikian, saat suku bunga acuan mengambang (LIBOR) mengalami kenaikan,
perusahaan tidak terbebani dengan kenaikan biaya bunga.
Pada kondisi sebaliknya dimana perusahaan memiliki kewajiban pembayaran suku bunga tetap dan memiliki view
suku bunga mengalami penurunan di masa depan, maka perusahaan juga
dapat melakukan transaksi IRS untuk mengkonversi beban suku bunga tetap
menjadi suku bunga mengambang.
Sumber: tempo.co
Gambar: Google
Gambar: Google