'KESSIGAPAN' MENJELASKAN ZIKA PADA MASYARAKAT
![]() |
Virus Zika menyebar melalui nyamuk dan hingga Januari 2016 diketahui telah menyebar ke 20 negara di Amerika Selatan. |
Peneliti dan guru
besar biokimia dan biologi molekuler Universitas Airlangga, CA Nidom,
meminta pemerintah lewat Kementerian Kesehatan untuk lebih sigap
menjelaskan pada masyarakat terkait penyebaran virus Zika di Indonesia.
Menurut
Nidom, muncul kekhawatiran terkait maraknya pemberitaan akan penyebaran
virus Zika di Brasil, padahal 'ini tidak lebih berbahaya daripada DBD
atau demam berdarah' dan sama-sama disebarkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Dalam pengamatan Nidom, kekhawatiran yang
muncul di masyarakat terkait 'banjir informasi' yang menyatakan bahwa
virus Zika menyebabkan microcephali atau menyusutnya ukuran otak pada bayi-bayi, seperti yang terjadi di Brasil.
Nidom
menilai otoritas kesehatan di Indonesia sudah bisa melakukan simulasi
terhadap virus untuk mengeluarkan informasi kesehatan yang disesuaikan
dengan kondisi Indonesia sehingga tidak menyebabkan kegusaran.
"Mereka
punya (sampel) virus, mereka punya nyamuknya, mereka punya peralatan
yang lain, dalam seminggu bisa keluar itu hasilnya."
"Pertama,
nyamuk apa saja yang bisa membawa virus Zika, maka insektisida apa yang
perlu dipakai untuk nyamuk-nyamuk tersebut, bagaimana dia menularkan
dari nyamuk ke hewan coba. Dari hewan coba bisa diukur otak dan
sebagainya untuk mengetahui apa memang betul ada pengaruh dari infeksi
virus Zika pada otak yang katanya mengecil itu," tambah Nidom.
Pernah dideteksi di Jambi
Sebelumnya,
Lembaga Penelitian Biologi Eijkman di Jakarta menyatakan sudah
mendeteksi virus Zika di Jambi dalam sampel darah setelah terjadi wabah
DBD di wilayah itu pada 2014-2015.
![]() |
Penyebaran Zika melalui perantara nyamuk Aedes aegypti yang sama dengan DBD. |
Deputi Direktur Eijkman, Herawati Sudoyo, juga
membenarkan bahwa penyakit ini tidak memberikan dampak yang parah
seperti halnya DBD.
"Virus Zika ini tergolong virus yang
memberikan gejala klinis ringan, dalam arti kalau kita istirahat cukup
dan dibiarkan, maka pasien akan sembuh dengan sendirinya. Apakah
penyakit ini berbahaya atau tidak, maka jawabannya tidak," kata
Herawati.
Herawati juga menjelaskan jenis virus Zika yang
dideteksi di Jambi sama dengan virus yang ditemukan pada wabah di
Mikronesia, Filipina, dan Kamboja dan tidak pernah dilaporkan berkaitan
dengan penyusutan otak.
"Nyamuk itu, kalau kita tarik ke hulu, hidup bukan pada air yang bersentuhan dengan tanah, berkembang dari jentik pada air bersih, bak-bak penampungan air, ban-ban bekas, vas bunga, di situ potensinya."
"Hubungan antara keberadaan virus pada perempuan hamil yang kemudian melahirkan bayi dengan microcephali baru diperoleh dari Brasil," tambah Herawati.
Memberantas Zika dan DBD
Jika
dibandingkan dengan DBD, maka penderita DBD sering mengalami perdarahan
atau penderita meninggal namun penderita yang terkena virus Zika -meski
membuat penderitanya demam akut seperti halnya DBD dan nyeri sendi
serta menyebabkan ruam kemerahan di kulit- bisa sembuh setelah
menurunkan panas atau menghilangkan sakit di sendi.
Menurutnya, kunci penanganan virus Zika terletak pada kebersihan lingkungan karena ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti seperti halnya virus dengue.
Memberantas demam berdarah sejalan dengan memberantas Zika juga. |
"Nah bagaimana pencegahannya adalah tentunya supaya
tidak digigit nyamuk, putuskan mata rantai, jadi jangan biarkan nyamuk
itu hidup dalam genangan air. Yang lain-lain tentunya, jangan sampai
kita digigit, ya kita tahu ada beberapa repellant, pakai baju lengan panjang, atau tidur berkelambu," saran Herawati.
Sementara
itu Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kemenkes, Oscar
Primadi, menyatakan bahwa Badan Litbang Kemenkes masih melakukan
penelitian terkait virus Zika.
Dia juga menambahkan karena penyebaran ditularkan melalui perantara nyamuk Aedes aegypti yang sama dengan DBD, maka pemberantasannya tak berbeda dengan DBD.
"Saat
ini sekalian sebetulnya, masyarakat bergerak untuk memberantas demam
berdarah, memberantas nyamuk Zika juga. Nyamuk itu, kalau kita tarik ke
hulu, hidup bukan pada air yang bersentuhan dengan tanah, berkembang
dari jentik pada air bersih, bak-bak penampungan air, ban-ban bekas, vas
bunga, di situ potensinya. Himbauan kita untuk menutup rapat," kata
Oscar.
Sumber: bbc.com