PESPARAWI NASIONAL IX DI AMBON MALUKU

AMBON - Kutipan Mazmur Raja Daut Pasal 133 ayat
1 sampai 3 telah menjadi ayat suci dan keyakinan iman seluruh bangsa
Indonesia di hari Pembukaan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi)
Nasional XI Selasa (6/10), bersama-sama berdiri di laboratorium
perdamaian dunia yakni Kota Ambon, ibu negeri tanah Maluku, tanah damai
Siwalima.
Kumandang Mazmur dan Pujian dari Ambon adalah ungkapan syukur bangsa atas kasih sayang Tuhan yang sudah memimpin dan menyertai kita hidup 70 tahun usia Kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Kumandang Mazmur dan Pujian dari Ambon adalah ungkapan syukur bangsa atas kasih sayang Tuhan yang sudah memimpin dan menyertai kita hidup 70 tahun usia Kemerdekaan Bangsa Indonesia.
Dalam komitmen yang tinggi
bersama Presiden RI Ir. Joko Wododo dan Kabinet Kerja, kita bulatkan
tekad Ayo Kerja demi Indonesia Hebat dan Sejahtera.
Demikian sambutan Gubernur Maluku Ir. Said Assagaff pada acara Pembukaan Pesparawi Nasional XI di Stadion Mandala Remaja Karang Panjang Ambon, Selasa (6/10).
Menurut Gubernur Assagaff, dalam semangat Bhineka Tunggal Ika semua kontingen Pesparawi serta undangan dari ujung tanah Papua sampai ujung tanah Aceh, telah berkumpul di Kota Ambon Manise sebagai City Of Music, untuk mengikuti Pembukaan Pesparawi Nasional XI.
Atas nama seluruh masyarakat dan Pemerintah Provinsi Maluku Gubenrur Assagaff menyambut kehadiran Presiden RI Ir. Joko Widodo bersama Ibu Negara Hj. Iriani Jokowi, peserta Pesparawi dan seluruh undangan yang hadir.
Pelaksanaan Pesparawi Nasional XI tahun 2015 di Ambon Maluku merupakan penghargaan dan kepercayaan Pemerintah Pusat kepada masyarakat dan Pemerintah Provinsi Maluku. Diharapkan, kita tidak terjebak dengan peristiwa serimonial saja, tapi dapat menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai yang ada pada setiap pujian yang dinyanyikan.
Hal itu menjadi sebuah media untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, serta momentum untuk menunjukan kepada dunia bahwa Maluku bukan lagi daerah konflik atau laboratorium konflik tetapi telah bertransformasi menjadi laboratorium kerukunan umat beragama terbaik di Indonesia.
Persaudaraan sudah menjadi habitus orang Maluku wujudnya dapat dilihat pada model sosial kultural masyarakat Maluku seperti budaya Pela Gandong, Larvul Ngabal, Ain ni Ain, Kalwedo, Kidabela, Tiga Batu Tunggu dan Family, dimana kebersamaan dan persaudaraan sejati tercermin pada ungkapan Ale Rasa Beta Rasa, Potong di kuku rasa di daging, serta Sagu salempeng di bagi dua.
Acara Pesparawi bukan hanya milik umat Kristiani tetapi juga milik semua umaat beragama di Indonesia, dalam semangat kekerabatan orang basudara maka peserta Pesparawi dinginapkan di rumah-rumah komunitas Kristen dan Muslim di Kota Ambon.
Lagu-lagu untaian puisi dan musik tradisi Maluku selalu terbangun dalam semangat game-game basudara artinya memanggil dengan penuh rindu kepada seluruh basudara di seluruh persada nusantara untuk mari datang ke Ambon.
Kami menciptakan kerukunan dimeja makan, saling menasihati, terus berjanji untuk menopang harapan masa depan,"katanya.
Gubernur Assagaff menyampaikan terima kasih kepada Presiden RI dan Ibu Negara untuk yang kedua kalinya datang ke Maluku di tahun 2015 ini.
Demikian sambutan Gubernur Maluku Ir. Said Assagaff pada acara Pembukaan Pesparawi Nasional XI di Stadion Mandala Remaja Karang Panjang Ambon, Selasa (6/10).
Menurut Gubernur Assagaff, dalam semangat Bhineka Tunggal Ika semua kontingen Pesparawi serta undangan dari ujung tanah Papua sampai ujung tanah Aceh, telah berkumpul di Kota Ambon Manise sebagai City Of Music, untuk mengikuti Pembukaan Pesparawi Nasional XI.
Atas nama seluruh masyarakat dan Pemerintah Provinsi Maluku Gubenrur Assagaff menyambut kehadiran Presiden RI Ir. Joko Widodo bersama Ibu Negara Hj. Iriani Jokowi, peserta Pesparawi dan seluruh undangan yang hadir.
Pelaksanaan Pesparawi Nasional XI tahun 2015 di Ambon Maluku merupakan penghargaan dan kepercayaan Pemerintah Pusat kepada masyarakat dan Pemerintah Provinsi Maluku. Diharapkan, kita tidak terjebak dengan peristiwa serimonial saja, tapi dapat menginternalisasi dan mengaktualisasikan nilai-nilai yang ada pada setiap pujian yang dinyanyikan.
Hal itu menjadi sebuah media untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, serta momentum untuk menunjukan kepada dunia bahwa Maluku bukan lagi daerah konflik atau laboratorium konflik tetapi telah bertransformasi menjadi laboratorium kerukunan umat beragama terbaik di Indonesia.
Persaudaraan sudah menjadi habitus orang Maluku wujudnya dapat dilihat pada model sosial kultural masyarakat Maluku seperti budaya Pela Gandong, Larvul Ngabal, Ain ni Ain, Kalwedo, Kidabela, Tiga Batu Tunggu dan Family, dimana kebersamaan dan persaudaraan sejati tercermin pada ungkapan Ale Rasa Beta Rasa, Potong di kuku rasa di daging, serta Sagu salempeng di bagi dua.
Acara Pesparawi bukan hanya milik umat Kristiani tetapi juga milik semua umaat beragama di Indonesia, dalam semangat kekerabatan orang basudara maka peserta Pesparawi dinginapkan di rumah-rumah komunitas Kristen dan Muslim di Kota Ambon.
Lagu-lagu untaian puisi dan musik tradisi Maluku selalu terbangun dalam semangat game-game basudara artinya memanggil dengan penuh rindu kepada seluruh basudara di seluruh persada nusantara untuk mari datang ke Ambon.
Kami menciptakan kerukunan dimeja makan, saling menasihati, terus berjanji untuk menopang harapan masa depan,"katanya.
Gubernur Assagaff menyampaikan terima kasih kepada Presiden RI dan Ibu Negara untuk yang kedua kalinya datang ke Maluku di tahun 2015 ini.
Sumber: tribun-maluku.com