BERBUAT BAIK DAN MENJADI BERKAT

"Di Yope ada seorang murid perempuan bernama Tabita--dalam bahasa
Yunani Dorkas. Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi
sedekah."
Seorang
teman bercerita bahwa ada seorang sahabatnya yang selalu rajin memberi
uang kepada pengamen. Tadinya ia sering merasa terganggu oleh kehadiran
pengamen baik di lampu merah maupun di warung-warung pinggir jalan.
Pada
suatu ketika ia ikut mengamen untuk mengumpulkan dana dalam sebuah
kegiatan sosial, lalu ia tahu bagaimana rasanya berhadapan dengan
muka-muka cemberut dan berada dalam keadaan tertolak. Sejak saat itu ia
pun berubah. Ia selalu menyediakan uang receh di kantong dan dengan
senyum memberikan sejumlah uang kepada setiap pengamen yang ia jumpai.
Mungkin kita sering juga merasa terganggu dengan kehadiran mereka. Dan
mungkin, kita akan memiliki pandangan berbeda ketika kita sudah berada
di posisi mereka. Apakah untuk berubah kita terlebih dahulu harus
menjadi pengamen? Rasanya tidak. Tanpa harus menjadi pengamen, perihal
berbuat baik dan memberi sedekah sudah berulang kali dianjurkan lewat
firman-firman Tuhan.
Itu memang kewajiban kita sebagai anak-anak yang
dikasihi Tuhan. Tapi lebih dari itu, pemberian dan perbuatan baik atas
dasar kasih itu bisa membawa kita menikmati kebaikan Tuhan. Tuhan selalu
siap mengganjar perbuatan-perbuatan baik yang kita lakukan dengan
mukjizat luar biasa.
Alkisah ada seorang wanita bernama Tabita, atau dalam bahasa Yunani disebut Dorkas. Ia adalah salah seorang murid wanita yang sudah banyak berbuat baik dan memberi sedekah. (Kisah Para Rasul 9:36). Sepertinya Tabita rajin menjahit untuk para janda. (ay 39).
Alkisah ada seorang wanita bernama Tabita, atau dalam bahasa Yunani disebut Dorkas. Ia adalah salah seorang murid wanita yang sudah banyak berbuat baik dan memberi sedekah. (Kisah Para Rasul 9:36). Sepertinya Tabita rajin menjahit untuk para janda. (ay 39).
Pada suatu ketika ia sakit dan meninggal. Begitu
berkesannya perbuatan baik Tabita kepada banyak orang, sehingga ketika
mendengar Petrus tengah melayani di sebuah kota yang tidak jauh dari
tempat Tabita, dua orang segera diutus untuk menjumpai Petrus. Petrus
pun datang ke rumah dimana Tabita disemayamkan. Begitu banyak janda di
sana menangis dan menunjukkan baju-baju yang dijahit Tabita alias Dorkas
semasa hidup.
Dan mukjizat pun terjadi. "Tetapi Petrus menyuruh
mereka semua keluar, lalu ia berlutut dan berdoa. Kemudian ia berpaling
ke mayat itu dan berkata: "Tabita, bangkitlah!" Lalu Tabita membuka
matanya dan ketika melihat Petrus, ia bangun lalu duduk. Petrus memegang
tangannya dan membantu dia berdiri. Kemudian ia memanggil orang-orang
kudus beserta janda-janda, lalu menunjukkan kepada mereka, bahwa
perempuan itu hidup." (ay 40-41).
Tabita dibangkitkan. Bayangkan
jika ia bukan orang yang rajin berbuat baik dan memberi sedekah. Mungkin
tidak ada orang yang peduli untuk jauh-jauh pergi meminta Petrus untuk
datang. Tidak akan ada mukjizat kebangkitan disana. Tapi perbuatan baik
yang ia lakukan dengan tulus membuat kisah yang berbeda. Tuhan tidak
menutup mata atas kebaikan hati Tabita dan segala yang ia lakukan untuk
menolong sesamanya.
Tabita pun akhirnya hidup lagi dan menjadi kesaksian yang membuat banyak orang menjadi percaya pada Yesus. (ay 42).
Kasih Tuhan yang hidup dalam hati kita seharusnya membuat kita rindu untuk memberkati dan menolong orang lain juga. Yesus mengingatkan bahwa "sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." (Matius 25:40).
Tabita pun akhirnya hidup lagi dan menjadi kesaksian yang membuat banyak orang menjadi percaya pada Yesus. (ay 42).
Kasih Tuhan yang hidup dalam hati kita seharusnya membuat kita rindu untuk memberkati dan menolong orang lain juga. Yesus mengingatkan bahwa "sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." (Matius 25:40).
Yesus mengasihi kita, juga mengasihi orang-orang yang
tidak mampu dan berbeban berat. Ketika kita sedang tidak berada dalam
keadaan sulit, alangkah indahnya jika kita menjadi wakil-wakil Kristus
di dunia untuk menjadi terang dan garam yang akan sangat berarti dalam
kegelapan dan kepahitan. Tuhan akan selalu memperhitungkan segala hal
yang kita perbuat. Ingatlah apa yang kita tabur, itu pula yang akan kita tuai. (Galatia 6:7).
Jadi kita pun diingatkan untuk jangan pernah bosan untuk berbuat baik. "Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah."
(Galatia 6:9).
Pesan agar tidak jemu untuk berbuat baik ini kembali diulang dalam 2 Tesalonika 3:13. Selanjutnya demikian kata Paulus: "Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman." (Galatia 6:10).
Tuhan sudah melengkapi kita untuk melakukan setiap perbuatan baik. (2 Timotius 3:17). Artinya kita tinggal memiliki sebentuk hati yang penuh kasih, yang rindu untuk menolong orang lain, siapapun mereka. Selebihnya sudah disediakan langsung oleh Tuhan. Terutama kepada saudara-saudara seiman, tapi itu tidak berarti kita harus menutup mata dari saudara-saudara kita yang lain.
Pesan agar tidak jemu untuk berbuat baik ini kembali diulang dalam 2 Tesalonika 3:13. Selanjutnya demikian kata Paulus: "Karena itu, selama masih ada kesempatan bagi kita, marilah kita berbuat baik kepada semua orang, tetapi terutama kepada kawan-kawan kita seiman." (Galatia 6:10).
Tuhan sudah melengkapi kita untuk melakukan setiap perbuatan baik. (2 Timotius 3:17). Artinya kita tinggal memiliki sebentuk hati yang penuh kasih, yang rindu untuk menolong orang lain, siapapun mereka. Selebihnya sudah disediakan langsung oleh Tuhan. Terutama kepada saudara-saudara seiman, tapi itu tidak berarti kita harus menutup mata dari saudara-saudara kita yang lain.
Yesus mengingatkan hal ini. "Dan
jikalau kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah jasamu? Karena
orang-orang berdosapun mengasihi juga orang-orang yang mengasihi
mereka. Sebab jikalau kamu berbuat baik kepada orang yang berbuat baik
kepada kamu, apakah jasamu? Orang-orang berdosapun berbuat demikian. Dan
jikalau kamu meminjamkan sesuatu kepada orang, karena kamu berharap
akan menerima sesuatu dari padanya, apakah jasamu? Orang-orang
berdosapun meminjamkan kepada orang-orang berdosa, supaya mereka
menerima kembali sama banyak. Tetapi kamu, kasihilah musuhmu dan
berbuatlah baik kepada mereka dan pinjamkan dengan tidak mengharapkan
balasan, maka upahmu akan besar dan kamu akan menjadi anak-anak Allah
Yang Mahatinggi, sebab Ia baik terhadap orang-orang yang tidak tahu
berterima kasih dan terhadap orang-orang jahat." (Lukas 6:32-35). We have to raise it, hingga kita mampu berbuat baik bahkan kepada orang yang jahat sekalipun. Maka, hendaklah kita murah hati sama seperti Bapa juga murah hati. (ay 36).
Dalam surat Paulus pada jemaat Roma, Paulus mengingatkan bahwa Tuhan mengganjar hidup kekal kepada orang yang dengan tekun berbuat baik, mencari kemuliaan, kehormatan dan ketidakbinasaan. (Roma 2:7).
Sebaliknya murka dan geram kepada mereka yang hanya mementingkan diri sendiri, mereka yang tidak taat pada kebenaran.
(ay 8). Sekali lagi, meskipun berbuat baik sudah merupakan kewajiban
kita, namun Tuhan begitu baik dengan menyediakan mukjizat dan
berkat-berkatNya kepada setiap kita yang selalu punya kerinduan untuk
membantu orang lain yang sedang kesusahan.
Mungkin hanya sedikit yang kita lakukan, mungkin kita punya keterbatasan dan hanya sanggup membantu satu atau dua orang, tapi ingatlah bahwa hal itu sungguh berharga di mataNya.
Mungkin hanya sedikit yang kita lakukan, mungkin kita punya keterbatasan dan hanya sanggup membantu satu atau dua orang, tapi ingatlah bahwa hal itu sungguh berharga di mataNya.
Seperti halnya Tabita alias Dorkas yang mengalami mukjizat
kebangkitan dari mati, saya percaya bagi kita pun telah disediakan
mukjizat-mukjizatNya yang luar biasa. Jangan pernah jemu berbuat baik,
jangan pernah pelit untuk memberi sedekah, karena Tuhan tidak menutup
mata terhadap segala yang kita lakukan.
Upah besar selalu disediakan Tuhan
bagi orang yang tidak pernah jemu
untuk berbuat baik
Sumber: renunganharianonline.com
Gaambar: Google


