BENTROK TNI-POLRI DI POLEWALI MANDAR

Bentrok antara
TNI-Polri di Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat, membuat sejumlah
fasilitas Polres Polman hancur. 1 Pos Polantas dan 6 kendaraan dinas
Polres dibakar.
Kepala Bidang Humas Polda Sulselbar Kombes Pol Frans Barung Mangera
menjelaskan, 6 kendaraan itu terdiri dari 1 unit mobil box dan 6 motor
milik anggota Polres. Selain itu, dalam pos Polantas yang dibakar,
terdapat beberapa barang motor serta motor milik anggota Polantas Aiptu
Yatina.
"6 Motor dibakar serta pos Polantas di Palippis juga hangus dibakar.
Tak hanya itu mobil milik Polres Polman turut dirusak dan mengalami
pecah kaca depan dan samping ,"kata Frans di Makassar, Senin
(31/8/2015).
Selain korban material, lanjut Frans, peristiwa itu mengakibatkan aparat Polres Polman terluka. Mereka kini dirawat di RS Bhayangkara.
"Dua orang anggota Polres sementara dirawat di RS Bhayangkara akibat
luka di kepala dan lebam pada wajahnya. Korban dirujuk dari RS di
Polman ke RS Bhayangkara Makassar," ucap Frans.
Situasi saat ini di TKP, kata Frans, sudah kondusif. Masing-masing pihak sudah dapat menahan diri
tidak melakukan tindakan di luar instruksi Kapolda Sulselbar, Irjen
Pol. Anton Setiadji dan Pangdam VII Wirabuana, Mayjen TNI Bachtiar.
Perkelahian antara Bripda Ambo Sikki anggota Patmor Polres Polman
dengan seorang oknum TNI di Majene terjadi pada Minggu 30 Agustus 2015
pukul 13.00 Wita. Bentrok pecah saat berlangsung kegiatan balapan (road
race).
Kejadian dipicu ketika seorang petugas keamanan menegur penononton
dari teman TNI yang berada area lintasan balapan. Hal ini agar tidak
mengganggu jalannya balapan serta menghindari kejadian laka lantas.
Namun anggota TNI yang berada di tempat tersinggung kemudian
memperkenalkan dirinya jika ia juga adalah anggota. Akibatnya,
perkelahian tak terelakkan. Kapolres Polman, AKBP Agung Adi Kurniawan
kemudian memediasi kedua belah pihak dan akhirnya terjadi perdamaian.
Namun pada pukul 16.00 Wita, di tempat yang sama terjadi lagi
keributan antara anggota 721/Makasau. Dalam peristiwa itu, terjadi
penembakan terhadap anggota Kompi Senapan B Yonif 721/Makkasau atas nama
Prada Yuliadi.
Aksi itu diduga terkait kesalapahaman dari anggota Kodim 1401/Majene
sebelumnya. Akibat kejadian ini, Prada Yuliadi terkena tembakan di
bagian perut dan meninggal dunia di tempat.
Sumber: liputan6.com