FIRMAN ITU MEMBERSIHKAN JIWA
Bacaan Firman Tuhan :
Mazmur 119:9-25
Seorang kakek hidup di suatu
perkebunan dengan cucu lelakinya yang masih muda. Setiap pagi kakek
bangun lebih awal dan membaca Alkitab di meja makan di dapurnya. Cucu
lelakinya ingin sekali menjadi seperti kakeknya dan mencoba untuk meniru
semampunya.
Suatu hari sang cucu bertanya, Kek, aku mencoba untuk
membaca Alkitab seperti yang kakek lakukan tetapi aku tidak memahaminya,
dan apa yang aku pahami aku lupa secepat aku menutup buku.
Apa sih
kebaikan dari membaca Alkitab? Sang kakek tidak menjawab, ia malah
mengambil keranjang tempat arang, melobanginya dan berkata, Bawa
keranjang ini ke sungai, isi dengan air dan bawalah kembali ke sini!
Tanpa bertanya si cucu melakukan perintah kakeknya. Ia membawa keranjang
arang itu ke sungai dan mencoba membawa air kepada kakeknya, tetapi
semua air habis menetes sebelum tiba di depan kakeknya. Ayo ambil lagi
dan lakukan dengan lebih cepat, kata sang kakek sambil tertawa.
Si bocah
kembali ke sungai dengan keranjang itu dan mencoba hal yang sama
berulang kali. Tiap kali ia berusaha semakin cepat tetapi tetap saja
keranjang yang dibawanya kosong sebelum ia tiba di depan kakeknya.
Dengan terengah-engah, si bocah menjelaskan kepada kakeknya bahwa
mustahil ia membawa air dari sungai dengan keranjang arang itu, lalu ia
mengambil ember sebagai gantinya. Melihat itu si kakek berkata, Aku
tidak menyuruhmu untuk membawa air dengan ember, tetapi dengan keranjang
arang. Ayolah sayang, usahamu masih kurang.
Dari pintu rumah si kakek
kembali mengamati usaha cucunya yang berlari secepat mungkin supaya bisa
membawa air yang diinginkan kakeknya, tetapi semua usahanya sia-sia
belaka. Kakek lihat kan, semua usahaku sia-sia, tenagaku terbuang dengan
percuma, katanya dengan nafas yang terengah-engah.
Sayang, sekarang
coba kau lihat keranjang yang kau bawa, kata si kakek sambil tersenyum.
Bocah itu melihat keranjangnya, kini ia menyadari bahwa keranjang itu
telah berubah dari kotor menjadi lebih bersih, baik di bagian luar
maupun dalam.
Sayang, inilah yang terjadi ketika kita membaca firman
Tuhan. Kita memang tidak bisa memahami atau mengingat semuanya secara
utuh, tetapi ketika kita membacanya sedikit demi sedikit, kita akan
diubahkan oleh kebenaran-kebenaran yang tersimpan di dalamnya, ujar sang
kakek.
Jika kita menaruh firman Tuhan di dalam hati, maka firman itu
akan membersihkan jiwa kita dari segala keinginan dosa dan kejahatan.
Jika kita sudah membaca firman, maka apa yang kita baca itu terekam di
dalam ingatan kita. Dan ketika kita berhadapan dengan satu masalah, maka
Roh Kudus akan mengingatkan firman itu kembali, dan itulah yang akan
menguatkan atau membangkitkan kembali iman dan pengharapan kita.
Latihlah diri kita setiap hari untuk membaca dan merenungkan firman
Tuhan, karena itu adalah makanan yang manis bagi jiwa kita.
DOA
Tuhan,
terima kasih untuk firmanMu yang hidup, yang senantiasa menguatkan roh
dan jiwaku. Biarlah firmanMu tetap ada di hatiku. Dalam nama Tuhan Yesus
aku berdoa. Amin.
Sumber: mannasorgawi.net