Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

RUANGAN RS MINTOHARDJO YANG TERBAKAR DIGUNAKAN UNTUK TERAPI ANGGOTA KOPASKA

Pasca kebakaran di salah satu ruangan, petugas TNI AL berjaga di depan RSAL Mintoharjo, Senin (14/3). 
Jakarta,  Ruang hiperbarik (chamber) di Gedung Ruang Udara Bertekanan Tinggi yang terbakar di Rumah Sakit TNI Angkatan Laut Mintohardjo biasa digunakan untuk terapi anggota Komando Pasukan Katak (Kopaska).

Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana M Zainudin mengatakan, selain untuk terapi penyelam, ruang hiperbarik itu juga dimanfaatkan untuk merawat pasien umum.

"Ruangan itu sebenarnya alat untuk pengobatan hiperbarik penyelam kami. Tapi juga bisa digunakan untuk terapi kesehatan, makanya banyak pasien yang juga menjalani perawatan di sini," ujarnya di RS Mintohardjo, Jakarta, Senin (14/3).

Menurut Zainudin, terapi tersebut penting bagi penyelam karena mereka menghadapi tekanan udara tinggi saat berada di bawah air. RS Mintohardjo tercatat telah mengoperasikan ruang hiperbarik yang memuat empat pasien sejak tahun 2013.

kan menjalani perawatan di ruang hiperbarik harus menjalani sejumlah tahapan.

"Pasien yang di ruang chamber harus diperiksa lab, foto rontgen, dan diajari bagaimana mengatasi perubahan tekanan terlebih dulu," tuturnya.

Siang tadi, sekitar pukul 13.00 WIB, percikan api muncul di ruang hiperbarik RS Mintohardjo. Percikan tersebut menyulut kebakaran yang menewaskan empat orang.

Empat korban itu adalah Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia sekaligus anggota DPD, Sulistyo (54); mantan Kadiv Humas Mabes Polri Abubakar Nataprawira (65); Edi Suwandi (67) dan seorang dokter bernama Dimas (28).

"Pasien Abubakar dan Edi Suwandi ini adalah pasien lama. Kalau Sulistyo baru yang pertama kali menjalani perawatan," kata Lukman. 




Sumber: cnnindonesia.com