JERMAN TAHAN PRIA YANG JUAL SENJATA KE PELAKU PENYERANGAN PARIS
![]() |
Kepolisian Paris melakukan penggerebekan di sebuah apartemen di St-Denis Paris Rabu pagi (18/11) di mana kelompok teroris sedang bersembunyi di apartemen tersebut |
STUTTGART —
Jaksa di kota Stuttgart, Jerman selatan, Jumat (27/11/2015) waktu
setempat, menyatakan, kepolisian Jerman menahan pria berusia 34 tahun
yang diduga menjual senjata kepada pelaku penyerangan di Paris.
"Saya bisa konfirmasikan bahwa seorang pria ditahan karena diduga menjual senjata," kata seorang juru bicara untuk kejaksaan negara bagian Baden-Wuerttemberg kepada Reuters.
Dia mengatakan, pria tersebut ditangkap pada Selasa lalu. Namun, identitasnya belum disebutkan.
Pada Jumat ini, koran Jerman, Bild, melaporkan bahwa pria tersebut diduga menjual empat senjata kepada para anggota militan yang membunuh 130 orang di Paris pada 13 November lalu.
Koran tersebut juga menyatakan, empat senjata otomatis dijual secara online oleh pelaku kepada seorang pembeli "keturunan Arab" pada 7 November. Empat senjata tersebut, dua di antaranya AK-47 buatan China, dan sisanya adalah Zastava M70 produksi negara bekas Yugoslavia.
Empat e-mail yang ditemukan di ponsel cerdas pria tersebut menunjukkan bahwa dia berhubungan dengan "Arab di Paris".
Media Bild melaporkan bahwa jaksa Perancis meyakini, senjata tersebut digunakan untuk penyerangan Paris.
"Saya bisa konfirmasikan bahwa seorang pria ditahan karena diduga menjual senjata," kata seorang juru bicara untuk kejaksaan negara bagian Baden-Wuerttemberg kepada Reuters.
Dia mengatakan, pria tersebut ditangkap pada Selasa lalu. Namun, identitasnya belum disebutkan.
Pada Jumat ini, koran Jerman, Bild, melaporkan bahwa pria tersebut diduga menjual empat senjata kepada para anggota militan yang membunuh 130 orang di Paris pada 13 November lalu.
Koran tersebut juga menyatakan, empat senjata otomatis dijual secara online oleh pelaku kepada seorang pembeli "keturunan Arab" pada 7 November. Empat senjata tersebut, dua di antaranya AK-47 buatan China, dan sisanya adalah Zastava M70 produksi negara bekas Yugoslavia.
Empat e-mail yang ditemukan di ponsel cerdas pria tersebut menunjukkan bahwa dia berhubungan dengan "Arab di Paris".
Media Bild melaporkan bahwa jaksa Perancis meyakini, senjata tersebut digunakan untuk penyerangan Paris.
Sumber: kompas.com