DIBIMBING OLEH PEMELIHARAAN TUHAN

Bacaan Hari ini :
Roma 5:3-5 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
------------------------------
Roma 5:3-5 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, dan ketekunan menimbulkan tahan uji dan tahan uji menimbulkan pengharapan. Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita.
------------------------------
Fakta bahwa Allah telah memilih kita, telah mengampuni kita, dan telah
memberi kita akses gratis ke hadirat-Nya menandakan jika keberadaan kita
bukanlah kebetulan semata, hidup kita tidak dibimbing oleh peluang atau
keberuntungan, tidak juga oleh nasib atau karma. Kita dibimbing oleh
pemeliharaan-Nya.
Ada makna dan tujuan ketika kita mengalami kesukaran. Semua itu tidak datang dengan sia-sia. Sebelum kita mengenal Kristus, kita mungkin berpikir jika kesulitan atau kesengsaraan adalah sebagai akibat dari seleksi alam, atau sesuatu yang memang harus kita tanggung, seperti takdir atau nasib.
Ada makna dan tujuan ketika kita mengalami kesukaran. Semua itu tidak datang dengan sia-sia. Sebelum kita mengenal Kristus, kita mungkin berpikir jika kesulitan atau kesengsaraan adalah sebagai akibat dari seleksi alam, atau sesuatu yang memang harus kita tanggung, seperti takdir atau nasib.
Namun sebagai orang percaya sekarang kita bisa
mengerti bahwa Allahlah yang memegang kendali atas setiap masalah yang
mengelilingi hidup kita.
Seperti kata Paulus, "Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, (Roma 5: 3).
Seperti kata Paulus, "Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, (Roma 5: 3).
Paulus bukan sekedar menanggung dan
bertahan menghadapi kesengsaraannya, namun ia bermegah di dalamnya. Itu
bukan berarti Paulus orang yang senang disiksa, tetapi itu karena ia
telah membuat pilihan. Saat menghadapi kesulitan, ia memutuskan untuk
tidak pahit hati; ia akan menjadi lebih baik.
Kita semua diberikan pilihan yang sama. Saat masa-masa sulit tiba, kita bisa memilih untuk marah pada Allah dan berpaling dari-Nya, atau sebaliknya memilih untuk merangkul kesulitan tersebut dan berusaha belajar dari apa yang Ia coba ajarkan pada kita.
Kita semua diberikan pilihan yang sama. Saat masa-masa sulit tiba, kita bisa memilih untuk marah pada Allah dan berpaling dari-Nya, atau sebaliknya memilih untuk merangkul kesulitan tersebut dan berusaha belajar dari apa yang Ia coba ajarkan pada kita.
Saat masalah datang apakah pilihan Anda benar? Marah pada Allah atau
Berusaha belajar percaya pada-Nya?
(Diterjemahkan dari Daily Devotional
by Greg Laurie)
Gambar: Google