Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

16 PENCARI SUAKA DI USIR AUSTRALIA, DITERIMA DI INDONESA

  Perahu yang diduga mengangkut pencari suaka tiba di Teluk Flying Fish, Christmas Island, setelah sebelumnya dicegat oleh AL Australia pada 22 September 2013
Sebanyak 16 pencari suaka mendarat di sebuah pantai berjarak 30 kilometer sebelah barat daya Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur. Mereka diusir aparat Australia, kata polisi pada Jumat (27/11). Hal ini menimbulkan kekhawatiran Jakarta tentang kebijakan imigrasi Canberra.

Menurut keterangan saksi mata, orang-orang tersebut diselamatkan dari perahu yang kehabisan bahan bakar di lepas Pantai Tablolong, Kamis (26/11) malam waktu setempat.

Sebanyak 13 pencari suaka berasal dari India, dua dari Nepal, dan satu warga Bangladesh. Kapten kapal juga ditahan, kata juru bicara polisi setempat Jules Abraham Abas.

Salah seorang pencari suaka dari Bangladesh, Muhammad Anwar, 22, mengatakan bahwa mereka tengah menuju Australia tapi kemudian diputarbalikkan oleh Angkatan Laut Australia saat berada di Pulau Christmas. Anwar mengaku setiap pengungsi membayar US$5000 untuk perjalanan mereka.

"Empat hari kami ada di Pulau Christmas, tapi disuruh untuk putar balik ke Indonesia oleh petugas keamanan Australia karena pemerintah Australia tak mau menerima imigran ilegal," katanya kepada kantor berita AFP.

Kaptan kapal mengatakan bahwa aparat Australia menghancurkan kapalnya, lalu menaruh mereka di kapal lain untuk dibawa ke Indonesia.

Pemerintah Australia tak lagi menerima pencari suaka yang tiba menggunakan perahu di Pulau Christmas Island, yang terletak antara Indonesia dan Australia daratan.

Mereka mengirimkan para pencari suaka ke Nauru di Kepulauan Pasifik dan Manus di Papua Nugini.

Ketegangan

Kantor berita AFP melaporkan bahwa kapal angkatan laut Australia pekan lalu terlihat menarik kapal penangkap ikan dari kawasan Pulau Christmas.

Pemerintah Australia menolak berkomentar atau mengonfirmasi insiden ini.




Sumber: bbc.com